“Kalau bagi yang berduit mungkin (biaya) itu kecil. Tapi bagi wisatawan yang mungkin pas-pasan, tentu sangat memberatkan,” pungkasnya.
Ia pun berharap BKSDA kembali membuka TWA Kawah Ijen seperti semula tanpa ada pembatasan waktu pendakian.
Sehingga wisatawan bisa menyaksikan kembali fenomena blue fire tanpa harus merogoh kocek untuk biaya untuk pengurusan SIMAKSI.*** (Abdul Rozik Fanani/sinergijatim.com)