Ini Permintaan Menpora Pasca Insiden Kelam Stadion Kanjuruhan, Pasca Arema FC Lawan Persebaya FC

- 2 Oktober 2022, 08:51 WIB
Menpora saat diwawancara wartawan Pikiran Rakyat.
Menpora saat diwawancara wartawan Pikiran Rakyat. /Pikiran Rakyat

Ia mengaku belum mengetahui pasti penyebab ricuh, namun dugaan sementara yang ia terima karena salah kelompok suporter tidak menerima hasil kekalahan tim.

"Sementara penyebabnya tidak terima timnya kalah, kan tidak boleh seperti itu, ini olahraga, ini pertandingan hari ini bisa menang, bisa kalah. Sehingga kondisinya kita harus terima, sebab tidak ada satupun yang mau kalah, jadi jangan menyalahkan timnya, atau pemainnya, pasti mereka sudah berusaha," ujar Zainudin.

Kericuhan yang berujung korban jiwa akibat tindakan suporter di stadion sangat disesalkan Zainudin. Apalagi izin suporter untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion baru diberikan awal kompetisi musim ini.

"Saya prihatin, harusnya ini engga boleh terjadi karena begitu kita sudah bebaskan boleh ada penonton yang tadinya pertandingan ada penonton kemudian ada permintaan masyarakat, supaya ada penontonnya maka tidak bisa dijaga, tentu saya sangat prihatin atas kejadian ini," kata Zainudin.

Ia mengatakan pihak Kemenpora akan melakukan komunikasi bersama PT LIB dan PSSI untuk menentukan langkah selanjutnya terkait teknis kelanjutan kompetisi liga musim 2022.

"Saya komunikasi dengan PT LIB, apa langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan, apakah diteruskan tanpa penonton, hal-hal yang lain yang menjadi pertimbangan PSSI dan PT LIB, karena itu kan menjadi area mereka," tuturnya.

Menurut Zainudin, kericuhan yang sampai menimbulkan korban jiwa itu menjadi alarm bahwa suporter sepak bola Indonesia perlu diedukasi kembali.

"Sehingga edukasi-edukasi kepada para penonton harus lebih disadarkan lagi, jadi pertandingan olahraga baik itu sepak bola maupun cabang olahraga apapun, ada yang menang ada kalah yang kalah," katanya.

Ia menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban meninggal dunia. Ia berharap tragedi di Kanjuruhan menjadi tragedi terakhir yang terjadi di industri sepak bola Indonesia.

"Saya sekali lagi sangat prihatin dan menyesalkan kejadian itu, dan apalagi sampai korbannya banyak. Saya berharap ini menjadi pelajaran betul-betul bagi kita, bukan hanya di Kanjuruhan tetapi di berbagai tempat," kata Zainudin.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah