Spirit Ramadhan Untuk Menjemput Kemenangan Agung

- 4 April 2024, 22:38 WIB
Daimul Ikhsan PKC PMII Jawa Timur
Daimul Ikhsan PKC PMII Jawa Timur /

KlikBondowoso -  Setelah sebulan penuh umat muslim melaksanakan perintah Allah SWT dengan berpuasa di Bulan Ramadan tak lama lagi semua akan menuai kebahagiannya di hari yang fitri.

Umat muslim yang terpanggil atas dasar imannya melaksanakan Ibadah puasa, tarawih, sedekah, qiyamul lail dan lain sebagainya selama sebulan penuh akan segera menjumpai kemenangan sebagai puncak spritualitasnya. Hari Raya Idul Fitri sebagai ejawantah dan wujud atas ekspresi keberhasilan dalam menunaikan ibadah di Bulan mulia. Ramadan.

Semua senang, semua gembira dan semua bahagia. Tentu bagi mereka yang terpanggil hati dan imannya mengisi Ramadan penuh optimis dengan berbagai agenda positif yang dapat menuntunnya mendekat pada yang maha kuasa.

Ramadan berbicara soal cinta, Ramadan mengajarkan betapa pentingnya menata hubungan secara vertikal dengan Tuhannya dan menghiasi hubungan moral secara horizontal bersama makhluknya. Itulah arti dari menjaga Ramadan dengan sebaik-baiknya, tak heran jika setiap anjuran ibadah di Bulan Ramadan semuanya mengarah pada hubungan spritual hamba dengan tuhannya dan hubungan sosial manusia dengan sesamanya.

Sebut saja tarawih, tadarus dan ibadah qiyamul lail lainnya, semua adalah ibadah yang dapat kita maknai sebagai wujud cinta seorang hamba kepada tuhannya. Tak hanya itu, Kewajiban Zakat Fitrah, kesunnahan berbagi kasih selama Bulan Ramadan merupakan ibadah sosial yang juga dianjurkan selama Ramadan menunjukkan bahwa tuhan sedang melatih sikap simpati dan empati kita kepada sesama. Semua juga tentu atas dasar cinta dan kasih kepada siapa saja yang memiliki iman atas tuhannya.

Untuk mendulang pahala sebanyak mungkin di Bulan mulia ini, Allah selalu memberi jalan motivasi bagi hambanya untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Sekali lagi, bagi mereka yang terpanggil atas dasar cinta agar pintu pahala terbuka selebar mungkin. Setahun sekali, tentu rugi rasanya bila semua terlewatkan tanpa jejak. Tugas kita sebagai seorang hamba tentu hanya perlu membaca dan menghayati betapa indahnya tuhan memberi jalan kebaikan dan keberkahan.

Meminjam istilah, Ibnu Hibban, seorang ilmuwan ternama, ahli hadist, fukaha dan sejarawan muslim. Beliau berkata _"jika seorang muslim keluar dari ramadan tanpa mendapatkan pengampunan dan kebaikan, dia benar-benar merugi"._ 

Ini menjadi isyarat betapa meruginya mereka yang tak mampu menjadikan ramadan sebagai ladang pahala dan dalam menjalankan aktifitas kesehariannya. Semoga kita semua senantiasa menjadi bagian dari orang-orang beruntung yang mendapat kebahagiaan dan kemenangan atas pencapaian kemurnian ibadahnya.

 

Halaman:

Editor: Sholahudin Al Ghazali


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah