Kurangi Begadang! Ternyata Ini Manfaat Tidur Dibawah Jam 10 Malam

- 5 April 2024, 02:38 WIB
Ilustrasi orang tidur.
Ilustrasi orang tidur. /

KlikBondowoso - Siapa yang masih suka begadang? Mulai sekarang dikurangi ya begadangnya, kalau perlu dihentikan sama sekali. Berdasarkan penelitian oleh Universitas Exeter pada 2006 hingga 2010 mengungkapkan bahwa tidur antara pukul 10-11 malam adalah waktu paling optimal dan mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada lebih dari 88 orang tersebut ditemukan hasil bahwa tidursetelah tengah malam bisa meningkatkan kemungkinan terkena penyakit jantung sebesar 25 persen.

Sementara itu, mereka yang tidur sebelum jam 10 malam memiliki risiko terkena penyakit jantung 12 persen lebih tinggi. Sebaliknya, responden yang paling sedikit mengalami masalah jantung mempunyai jadwal tidur antara pukul 10-11 malam.

Nah, selain baik buat jantung, tidur pada jam 10 malam ternyata punya segudang manfaat lainnya. Apa sajakah? Berikut ulasannya seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.

1. Tubuh menjadi lebih berenergi
Menurut Matt Walker, pemimpin Sleep and Neuroimaging Lab University of California bahwa antara pukul 20.00 hingga 24.00 otak akan mendapatkan REM (Rapid Eye Movement) dan non REM yang dibutuhkan berfungsi secara optimal.

Tidur REM adalah tidur yang ditandai dengan gerakan cepat dan acak mata. Sedangkan, non REM adalah tidur dengan pergerakan mata yang lambat. Jika kebutuhan tubuh REM terlewatkan maka kemungkinan tubuh akan merasa lelah keesokan harinya.

2. Berat badan lebih terkontrol
Terbukti bahwa orang-orang yang sering tidur larut malam memiliki bobot tubuh yang lebih tinggi. Sebab, tidur terlalu larut merangsang hormon ghrelin diproduksi oleh tubuh. Hormon ini adalah hormon yang membuat rasa lapar.

Sedangkan disaat bersamaan metabolisme tubuh melambat sehingga makanan yang dikonsumsi akan tersimpan menjadi lemak.

3. Menjaga kondisi kesehatan mental
Orang yang terbiasa tidur larut malam sangat rentan terhadap masalah mental, seperti mudah cemas, stres, hingga depresi. Hal ini disebabkan oleh kadar hormon kortisol yang meningkat.

Halaman:

Editor: Sholahudin Al Ghazali


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah