"Kami satu-satunya di Indonesia," terang Ismu Handoko, owner Natobin.
Natobin lahir ketika tembakau petani di Bondowoso, Jember dan sekitarnya tidak laku karena ada debu Gunung Raung.
Saat itu, Natobin membuat inovasi ekstrak tembakau. Sehingga bisa membuat tembakau layak jual tinggi setelah diolah.
"Sampai saat ini kami mengolah tembakau. Namun bagian yang tak terpakai. Misalnya gagang, bunga, dan rontokan tembakau yang diolah," jelas Ismu Handoko.
Baca Juga: Jokowi Sebut Perlu Pemikiran Abu Nawas, LBH Abu Nawas SEPAKAT
Bahan selama ini didatangkan dari daerah Kudus dan sekitarnya. Di Pabrik Natobin, tembakau dijadikan seperti serbuk, dan diolah menjadi kertas tembakau.
Berikutnya dijadikan tembakau lagi dengan citarasa tinggi dan nilai jual yang tinggi juga.***