Kisah Pemuda Lereng Argopuro Bondowoso Budidaya Koi, Cari Relasi Dari Grup Facebook Pecinta Koi

- 23 Mei 2023, 22:08 WIB
Peternak Koi di Kecamatan Binakal Bondowoso.
Peternak Koi di Kecamatan Binakal Bondowoso. /Sholikhul Huda/KlikBondowoso

"Saya membuat kolam breeding. Jadi saya beli indukan yang bagus dan membuat peternakan ikan Koi," ujar pemuda yang baru saja diangkat menjadi guru P3K tersebut.

Ilmu dari berbagai referensi itu, ketika diterapkan ternyata berhasil. Hal itu didukung dengan kondisi air di wilayahnya yang sangat bagus. Selain dengan instalasi pompa, air untuk kolamnya bisa diambilkan dari sungai yang terus mengalir.

Sehingga saat listrik padam, ia tidak khawatir ikan Koi peliharaannya lemas. Sebab air di kolam bisa disuplai air dari sumber pegunungan yang terus mengalir.

SEMPAT ADA INDUKAN MATI

Menjadi petani ikan Koi bukan tanpa tantangan. Banyak tantangan dihadapinya. Salah satunya jika ada indukan yang mati.

Pernah Zaen membeli indukan dengan harga jutaan rupiah. Namun setelah dipelihara, ternyata ikan koi indukan tersebut mati.

"Bagi saya hal itu biasa. Karena menjadi resiko usaha. Karena usaha saya ini adalah hobi saya, maka ya dijalani saja," terangnya.

Hal yang harus diperhatikan dalam memelihara ikan Koi, katanya, adalah ketika mengatasi penyakit. Karenanya ketika terserang penyakit, harus segera dikuras kolam ikannya. Jika tidak, maka akan sangat mudah menular ke yang lain.

Selain ada indukan koi mati, tantangan menjadi petani Koi muncul ketika memilih bibit unggul koi. Sebab inovasinya yang dibuat adalah mempertemukan indukan dengan jenis berbeda. Tujuannya agar memunculkan bibit unggul.

Ketika sudah menjadi bibit, muncul tantangan lagi. Yakni terkait pemilahan. Dari anakan, setiap bulan dipilah dengan klasifikasi bibit biasa dan bibit yang unggul.

"Terkadang bibit unggul, ikut ke sortir. Sortiran ini saya jual murah," terang Zaen. 

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah