7 Kiat Memotivasi Agar Anak Cerdas, Penting Untuk Para Orang Tua

- 20 Oktober 2021, 16:38 WIB
Ilustrasi Anak Cerdas
Ilustrasi Anak Cerdas /Ilustrasi./Net./

KlikBondowoso.Com - Menumbuhkembangkan kecerdasan harus dimulai sejak dini. Orang tua berperan penting untuk memotivasi anak cerdas.

Ada 7 kiat memotivasi anak agar cerdas. Anak cerdas perlu dilihat dari nutrisi sampai mengenali gaya belajarnya.

Menjadikan anak cerdas bisa jadi tantangan tersendiri bagi orang tua, keluarga, dan tenaga pengajar.

Sebaiknya berilah dukungan pada proses tumbuh kembangnya menjadi anak cerdas dengan beberapa langkah-langkah berikut ini:

1. Memenuhi Nutrisi Seimbang
Otak anak akan mengalami pertumbuhan pesat semenjak kelahirannya hingga anak berusia 4 tahun. Masa yang tergolong kritis bagi perkembangan otak ini sangat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang mereka konsumsi.

Makanan sehat, seperti telur, yoghurt, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, oat, ikan, buah dan sayuran, akan membawa pengaruh baik bagi kemampuan fokus dan kognitif anak.

2. Mengenali Gaya Belajar
Tiap anak belajar dengan cara yang berbeda. Mengenali hal ini dapat membantu orang tua untuk membimbing anak dalam belajar memahami dan memroses informasi dengan lebih baik.

Secara umum, ada tiga kategori gaya belajar, yaitu auditorik, visual, dan fisik. Untuk anak dengan gaya belajar auditorik, akan lebih cepat belajar melalui indera pendengaran, misalnya mendengarkan penjelasan guru dan orang tua.

Sedangkan gaya belajar visual akan menyerap informasi lebih baik melalui indera penglihatan, misalnya membaca buku atau melihat gambar.

Kemudian, gaya belajar fisik perlu menyentuh dan memperagakannya untuk bisa belajar dan mengerti konsep-konsep baru.

Baca Juga: Berikut Doa Agar Anak Cerdas Berfikir, Lengkap Arab dan Artinya

Baca Juga: Anda Punya Hutang? Satgas Waspada Investasi OJK Blokir 151 Pinjol, Berikut Daftarnya

3. Menghargai Proses Pembelajaran
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga butuh dihargai. Penelitian menyebutkan, anak-anak yang merasa dihargai orang tuanya, belajar lebih baik dan mendapat nilai lebih baik di sekolah karena semangat belajarnya yang tinggi.

Orang tua disarankan fokus pada proses, dibandingkan hanya sekadar menghargai hasilnya. Hal ini juga dapat membantu menanamkan pada pemikiran anak bahwa mereka bisa mendapatkan hasil lebih baik dengan berusaha dan bekerja keras, yang pada akhirnya juga akan mendukung kesuksesan.

4. Membaca Sejak Dini
Aktivitas ini banyak membantu anak belajar pada masa perkembangan. Tak hanya keterampilan bahasa, namun juga belajar memusatkan perhatian hingga mengasah imajinasi.

Peneliti menuturkan, anak yang membaca di rumah pada usia prasekolah memiliki kemampuan membaca lebih baik ketika masuk sekolah.

Membacakan buku cerita atau dongeng pada anak juga terbukti dapat merangsang tumbuh kembang otak anak, sehingga kemampuan kognitif dan berbahasanya menjadi lebih baik.

5. Mengasah Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional (EQ) tidak kalah penting dari kecerdasan kognitif yang diukur dengan IQ. Kecerdasan emosional justru akan membantu perkembangan kemampuan kognitif dan sosial pada anak.

Bantu anak batita (bawah tiga tahun) mengenali emosinya. Misalnya, ketika ia bertabrakan dengan anak lain saat bermain, maka orang tua dapat mengatakan hal itu sebagai ketidaksengajaan.

Mengajarkan hal ini akan membantu anak merespons secara tepat dan menghindari rasa kesal berlebihan.

Baca Juga: Jangan Gunakan Cara Praktis Salah Satunya Pakai Teh Pelangsing Badan, Ini Kata Dokter

6. Memberi Kesempatan untuk Bermain Kreatif
Untuk mengembangkan kreativitas secara alami, orang tua dapat memberi ruang yang mampu merangsang imajinasi anak. Tak perlu mengandalkan mainan yang terbaru atau mahal.

Beberapa bahan sederhana, seperti kotak kosong, krayon, catur, atau mainan balok susun, bisa menjadi pilihan. Permainan tersebut juga baik untuk merangsang keterampilan motorik anak.

7. Memperkenalkan Seni
Menurut beberapa penelitian menyimpulkan bahwa anak yang mempelajari alat musik memperoleh nilai lebih baik untuk tes bahasa, daya ingat verbal, matematika, dan IQ.

Adapun seorang ahli mengatakan, area otak yang dirangsang saat memainkan musik, mencakup area otak yang mengatur kemampuan membaca, matematika, penalaran yang berhubungan dengan ruang, dan pemecahan masalah.

Seni lukis dan kerajinan tangan juga penting untuk mendukung proses pembelajaran yang menjadikan anak cerdas.

Manfaatnya antara lain, merangsang kemampuan akademis dan mengingat, serta mendorong rasa percaya diri dan keterampilan untuk berpikir secara mandiri.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah