KERAMAT! 2 Ajaran Sunan Gunung Jati Ini Dianggap Hidup Sampai Sekarang, Simak Ajaran Wali Songo

- 22 Juni 2022, 14:36 WIB
Ilustrasi ajaran Sunan Gunung Jati Wali Songo.
Ilustrasi ajaran Sunan Gunung Jati Wali Songo. /YouTube Penerus Para Wali

KlikBondowoso.com - Sunan Gunung Jati merupakan seorang wali yang juga termasuk ke dalam Wali Songo.

Selain merupakan seorang wali penyebar agama Islam, Sunan Gunung Jati juga merupakan seorang raja yang hingga saat ini menjadi teladan bagi rakyatnya.

Adapun ajaran yang berasal dari Sunan Gunung Jati ini masih terus hidup hingga sekarang, walaupun ia sudah meninggal.

Para peziarah yang datang terus menerus dan hampir tak pernah sepi untuk mendoakan Sunan Gunung Jati di makamnya, menjadi bukti ajarannya masih terus dikenang hingga sekarang.

Dilansir KlikBondowoso.com dari berbagai sumber, berikut merupakan dua ajaran dari Sunan Gunnung Jati yang dikenang hingga saat ini.

Baca Juga: Khodam Sunan Kalijaga Wali Songo Sakti Mandraguna! Milik Weton Jumat Pahing Menurut Primbon Jawa

Baca Juga: Persib Memimpin, Juara Liga 1 Tahun Lalu Tumbang Bersama Persebaya, Akhir dari Grup Neraka

Bukti kepemimpinan dari Sunan Gunung Jati yang berhasil adalah banyak peninggalannya yang hingga saat ini masih dilestarikan dan diamalkan.

Sebelumnya peradaban pembangunan di Cirebon, beliau juga meninggalkan kebaikan yang dituangkan dalam pitutur atau jawokan.

Masyarakat mengenalnya dengan ajaran Sunan Gunung Jati. Orang Cirebon wajib mengetahui wasiat leluhur yang harus diamalkan agar hidup bahagia.

Adapun ajaran yang masih dijaga dan diamalkan oleh keturunan dan Masyarakat Cirebon yaitu:

Baca Juga: Naungi Weton Sabtu Legi, Khodam Sunan Kalijaga Wali Songo Terkenal Sakti Mandraguna Menurut Primbon Jawa

Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin
Sugih Bli Rerawat, Mlarat Bli Gegulat

Pertama, Ingsun Titip Tajug lan Fakir Miskin secara harfiah arti dari wasiat tersebut ialah “Saya titip tajug (sejenis mushalla atau langgar yang dipergunakan pula buat mengaji) dan fakir miskin.”

Lewat wasiat tersebut, Sunan Gunung Jati mengajarkan kita untuk saling menjaga rumah ibadah atau tempat belajar mengaji dan sejenisnya.

Tidak heran Sunan Gunung Jati meninggalkan banyak bangunan masjid, langgar, petilasan dan tempat lainnya berkaitan dengan tajug.

Bahkan mahar Sunan Gunung Jati kepada istrinya Nyimas Pakungwati dihadiahkan Masjid Pakungwati yang saat ini bernama Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Kemudian Sunan Gunung Jati mengajarkan tentang bagaimana kita membantu masyarakat fakir dan miskin.

Poin inti dari wasiat Sunan Gunung Jati adalah keberadaan tajug dan fakir miskin senantiasa dijaga dan diperhatikan.

Baca Juga: Perkara Penonton Piala Presiden 2022 yang Membludak, Begini Saran Pakar Hukum Olahraga, Eko Noer Kristiyanto

Kendati tidak sepopuler bila dibandingkan wasiat pertama di atas, sebagian masyarakat Cirebon juga mengenal pesan lain yang juga diyakini bersumber dari Syekh Syarif Hidayatullah.

Pesan kedua tersebut berbunyi, “Sugih bli rerawat, mlarat bli gegulat”. Artinya menjadi kaya bukan untuk pribadi, menjadi miskin bukan untuk menjadi beban bagi orang lain.

Pesan bagi masyarakat Cirebon bahwa ketika diberi rejeki lebih, berarti ada hak yang dimiliki orang lain khususnya fakir dan miskin.

Kemudian ketika belum mendapatkan rejeki yang cukup, maka tidak boleh membebani orang lain apalagi melakukan hal yang menyimpang dari norma agama.

Dua ajaran yang ditururkan turun temurun merupakan pesan Sunun Gunung Jati dan saling menguatkan. Yakni mengingatkan umat Islam supaya menghidupi tempat ibadah dan majelis menimba ilmu.

Baca Juga: Khodam Sunan Kalijaga Wali Songo Sakti Mandraguna! Milik Weton Jumat Pahing Menurut Primbon Jawa

Kemudian mendorong golongan orang yang kuat dan mampu agar memiliki empati dan kepedulian kepada fakir miskin atau kelompok yang lemah dalam berbagai segi, baik lemah secara ekonomi, ilmu maupun politik.

Sementara pesan kedua secara tersirat menekankan supaya golongan lemah yang mendapatkan uluran tangan atau santunan dari orang lain, tidak menjadi bergantung selamanya pada bantuan orang lain tersebut.

Melainkan mereka nantinya juga dituntut bisa mengembangkan kehidupan yang mandiri dalam berbagai aspeknya.

Banyak ajaran lainnya yang dituturkan Sunan Gunung Jati kepada masyarakat dalam berbagai bentuk, baik simbol budaya, tutur, jawokan dan lainnya. Kemudian ajaran itu membawa berkah bagi masyarakat Cirebon.

Sebagai masyarakat Islam, kita mesti bersyukur masih mendapatkan petunjuk dan ajaran dari leluhur yang merupakan wali Allah dan pemimpin Kesultanan Cirebon pada masanya. ***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah