Disebut Ciptaan Sunan Kalijaga Salah Satu Wali Songo, Begini Sosok Wayang Punakawan Beserta Maknanya

- 22 Juni 2022, 15:00 WIB
 Ilustrasi wayang Punakawan ciptaan Sunan Kalijaga Wali Songo.
Ilustrasi wayang Punakawan ciptaan Sunan Kalijaga Wali Songo. /Tangkapan layar YouTube Faiz Pedia

KlikBondowoso.com - Sunan Kalijaga merupakan sosok wali yang tergabung ke dalam sembilan Wali Songo.

Sunan Kalijaga ini juga terkenal sebagai wali yang menyebarkan agama Islam melalui budaya khususnya untuk masyarakat Jawa, seperti menggunakan media wayang.

Begitupun wayang yang digunakan sebagai media penyebaran agama Islam oleh Sunan Kalijaga Wali Songo ini termasuk pula tokoh wayang Punakawan.

Dalam cerita pewayangan, Punakawan adalah 4 figur wayang yang bertugas mengabdi kepada ksatria Pandawa.

Penonton pagelaran wayang, biasanya sangat menantikan moment Gara-Gara yang menjadi penanda keluarnya para punakawan. Tak heran, adegan gara-gara biasanya diisi dengan hiburan baik penyanyi maupun pelawak.

Baca Juga: Kesebelasan PP Darul Istiqomah Bondowoso Menasbihkan Diri Juara Liga Santri Piala Kasad 2022

Baca Juga: KERAMAT! 2 Ajaran Sunan Gunung Jati Ini Dianggap Hidup Sampai Sekarang, Simak Ajaran Wali Songo

Tapi siapa sangka, 4 tokoh wayang Punakawan yang disebut-sebut ciptaan Sunan Kalijaga ini, ternyata memiliki makna filosofi yang tinggi.

Punakawan ini adalah wayang yang diyakini menjadi salah satu cara terselubung untuk menyebarkan ajaran Islam di Tanah Jawa.

Dikutip KlikBondowoso.com dari berbagai sumber, berikut merupakan sosok wayang Punakawan yang disebut-sebut ciptaan Sunan Kalijaga Wali Songo.

1. Semar.

Semar adalah bapak dari Punakawan berbentuk sosok yang pendek, gemuk dan rendah hati. Namun, Semar memiliki kesaktian yang tinggi karena sebenarnya adalah Dewa Ismaya.

Semar diyakini berasal dari Bahasa Arab, "Shomaro". Sementara shamir adalah kata perintah yang bermakna sebagai jalan lurus dalam hidup ini.

Baca Juga: Khodam Sunan Kalijaga Wali Songo Sakti Mandraguna! Milik Weton Jumat Pahing Menurut Primbon Jawa

2. Nala Gareng

Nala Gareng adalah anak tertua semar. Digambarkan bermata juling, dengan tangan dan kaki yang cacat.

Nala Gareng diduga juga berasal dari Bahasa Arab "Naa La khoirin" yang berarti memperoleh kebahagiaan.

3. Petruk

Petruk adalah punakawan anak kedua Semar. Berperawakan tinggi besar dengan tangan yang selalu menuding ke atas.

Sedangkan Petruk berasal dari kata "fatruk" yang berarti tinggalkanlah atau jauhilah. Maksudnya menjauhi maksiat dan semua yang dilarang agama.

Baca Juga: Naungi Weton Sabtu Legi, Khodam Sunan Kalijaga Wali Songo Terkenal Sakti Mandraguna Menurut Primbon Jawa

4. Bagong

Bagong adalah anak terakhir Semar. Digambarkan mirip semar. Berbadan tambun, pendek, namun dengan mata melotor lebar.

Nama Bagong diyakini berasal dari kata "bagho", sesuatu yang tidak ada manfaatnya sama sekali, alias sia-sia.

Sidik Jatmiko memaknai, keempat tokoh Punakawan tadi sebagai sebuah ajaran yang mulia. Titilah jalan yang lurus, jauhilah perbuatan yang sia-sia, maka engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Itulah sosok wayang Punakawan berikut maknanya serta yang diyakini ciptaan Sunan Kalijaga.

Semoga menambah khazanah dan pengetahuan kita semuanya. Tentu saja, soal seperti apa kebenarannya, menjadi hak mutlak dari Tuhan Yang Maha Esa.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah