5 Fakta Menarik Terowongan Kereta Api Mrawan di Gunung Gumitir, Jawa Timur: Jadi Tempat Kuliner Sayur Cabai

- 21 Juli 2022, 15:55 WIB
Foto lokasi tugu ucapan selamat datang di Alas Gumitir Banyuwangi.
Foto lokasi tugu ucapan selamat datang di Alas Gumitir Banyuwangi. //BWI INFO/Tangkap layar YouTube

 

 
KlikBondowoso.com - Berikut 5 fakta menarik dari terowongan kereta api di Jawa Timur yang diberi nama Mrawan.
 
Terowongan Mrawan terletak di Gunung Gumitir, Jember, Jawa Timur yang dibangun sejak zaman kolonial Belanda tahun 1901-1902.
 
Terowongan kereta api Jawa Timur ini berada di antara stasiun Jember dan Banyuwangi dengan panjang 690meter.
 
Ada fakta menarik dari terowongan Mrawan ini, salah satunya menjadi tempat kuliner sayur cabai para pegawai terowongan.
 
Berikut 5 Fakta menarik Terowongan Kereta Api Mrawan di Gunung Gumitir Jember
 
 
1. Terpanjang kedua di Indonesia
 
Asal kamu ketahui, terowongan rel Kereta Api di Gunung Gumitir jadi yang terpanjang kedua di Indonesia.
 
Terowongan terpanjang pertama ada di Sasaksaat, Bandung yang memiliki panjang 949 meter.
 
Sementara terowongan Mrawan di Gunung Gumitir memiliki panjang 690 meter.
 
Terowongan Kereta Api Mrawan membelah Gunung Gumitir antara Stasiun Mrawan dan Stasiun Kalibaru di km 30+777.
 
 
2. Dibangun untuk jalur komoditas ekspor
 
Terowongan Mrawan dibangun pada tahun 1901-1902 oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk jalur pengangkutan komoditas ekspor.
 
Pembangunan dilakukan di bagian sisi arah Kalisat sebelah Gunung Botoh kemudian dilakukan penggalian pada sisi arah Banyuwangi pada tahun 1901.
 
Pada 5 Desember 1902, penggalian terowongan sudah mencapai 450 meter dengan drainase sepanjang 300 meter.
 
Proyek pembuatan terowongan Mrawan dilakukan penyempurnaan bangunan pada tahun 1910 oleh Perusahaan Kereta Api Negara, Staatssporwegen (SS) yang dimiliki Belanda.
 
 
3. Tahun 2016 Jadi Wisata Lori
 
Sejak tahun 2016, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi meresmikan terowongan Mrawan menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah.
 
Wisata ini menghadirkan keindahan alam di ketinggian dengan hamparan perkebunan kopi dan coklat yang ada di Gunung Gumitir.
 
Terowongan yang berada di bawah pengelolaan Daerah Operasi (Daop) IX Jember ini dilewati oleh beberapa kereta api jarak jauh.
 
4. Legenda Noni Belanda 
 
Terdapat legenda dibalik Gunung Gumitir yaitu legenda kisah Damar Wulan yang menghabisi Prabu Minak Jinggo.
 
Sementara nama terowongan Mrawan berawal dari kisah seorang Noni Belanda yang pingsan, saat sadar ia tak lagi mengenakan pakaian.
 
Noni Belanda tersebut kemudian bertanya apakah dirinya masih perawan. 
 
Dari kisah ini, masyarakat setempat menamainya dengan Terowongan Mrawan, yang artinya antara perawan dan tidak perawan.
 
 
5. Kuliner Sayur Cabai Pekerja Terowongan
 
Proyek pembangunan terowongan Mrawan yang dimulai tahun 1901 hingga disempurnakan tahun 1910 ternyata juga memiliki kisah unik.
 
Para pekerja yang membuat terowongan berlangganan makan di sebuah warung berbama Mbok Bejo dan masih ada hingga kini.
 
Warung ini menyediakan kuliner khas sayur cabai tempe dan tahu, atau warga sekitar menyebut jangan blendi. 
 
 
Istimewa dari masakan santan tersebut terdapat banyak cabai utuh yang sengaja dimasukkan, hingga disebut sayur cabai.
 
Dari segi sejarah, warung Mbok Bejo sudah buka sejak tahun 1800 -an sebelum jalan raya Banyuwangi -Jember diaspal seperti saat ini. ***

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x