Cegah Infeksi Cacing Pita, Inilah Tips Mudahnya !

3 Februari 2024, 18:35 WIB
Foto rontgen pasien di Brasil yang tubuhnya dipenuhi telur cacing pita. /Twitter/Dokter Vitor Borin de Souza/

KlikBondowoso- Cacing pita adalah salah satu parasit yang dapat menyebabkan infeksi saat masuk ke tubuh manusia. Parasit ini memiliki bentuk pipih dan banyak ruas di sepanjang tubuhnya. Cacing pita dewasa bisa memiliki panjang hingga 25 meter, dan hidup hingga 30 tahun.

Infeksi cacing pita dapat terjadi pada siapa saja. Terutama yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk atau sering mengonsumsi makanan yang tidak kamu olah dengan baik. Meski umumnya ringan, infeksi parasit ini dapat menyebar ke bagian organ lainnya.

Baca Juga: Dampak Self-Diagnose terhadap Kesehatan Mental

Gejala Infeksi Cacing Pita
Infeksi yang terjadi akibat cacing pita umumnya ringan. Orang yang terinfeksi terkadang tidak merasakan gejala apapun.

Namun, ada beberapa gejala yang dapat muncul saat mengalami infeksi cacing pita di usus, antara lain:

Demam
Sesak napas
Sakit kepala
Mual
Sakit perut
Lemas
Kehilangan nafsu makan
Diare

Berat badan turun
Masalah dalam penyerapan nutrisi makanan
Pada beberapa kasus, pengidap infeksi cacing pita dapat menyebabkan munculnya benjolan atau kista, reaksi alergi, kejang, hingga koma. Terutama jika infeksi telah menyebar sampai ke otak.

Baca Juga: Ketahui 5 Manfaat Air Putih untuk Kesehatan

Infeksi cacing pita, atau taeniasis, umumnya terjadi di lingkungan dengan sanitasi buruk atau negara-negara berkembang. Di samping itu, taeniasis rentan terjadi pada mereka yang mengonsumsi makanan yang tidak terolah dengan baik.

Nah, begini cara mencegah infeksi cacing pita:

1. Jaga kebersihan
Ingat, infeksi cacing pita menular dari makanan yang telah terkontaminasi larva atau telurnya. Oleh sebab itu, pastikan makanan yang kamu beli, kamu simpan, hingga makanan harus tetap higienis. Simpan makanan dalam tempat yang tertutup. Lakukan hal yang sama bila menyimpannya di dalam kulkas.

2. Cuci sayur dan buah sampai bersih
Jangan sekali-kali memakan buah atau sayuran tanpa mencuci sebelumnya. Bila perlu, olahlah sayur dengan merebus atau memasaknya hingga mata. Selain bisa terkontaminasi cacing pita, buah dan sayuran mungkin masih mengandung senyawa kimia dari semprotan pestisida.

3. Masak makanan hingga matang
Cacing pita bisa hidup di domba, babi, dan sapi. Nama cacingnya berdasarkan tempat tumbuhnya dalam inang. Misalnya, Taenia solium pada daging babi, dan Taenia saginata pada daging sapi. Oleh sebab itu, pastikan masaklah daging hingga matang sebelum mengonsumsinya.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), daging utuh (tidak termasuk unggas) setidaknya termasak dalam suhu 63 derajat Celcius. Untuk daging giling (tidak termasuk unggas) lain lagi.

Masaklah dalam suhu 71 derajat Celsius. Jangan salah, ada beberapa jenis bakteri yang tidak mati meskipun sudah kamu panaskan pada suhu tertentu. Makanya, pastikan makanan yang kamu konsumsi sudah termasak dengan benar.

Lebih lanjut mengenai cara mengolah daging sapi yang benar untuk cegah taeniasis, bisa kamu baca di sini: “Cara Mengolah Daging Sapi agar Terhindar dari Taeniasis” .

4. Hindari konsumsi makanan mentah
Melahap makanan mentah mungkin amat menggoda bagi sebagian orang. Namun, faktanya infeksi parasit ini bisa menular lewat makanan mentah.

Makanan mentah menyisakan berbagai bakteri dan kuman di dalamnya, terlebih lagi daging.

5. Simpan bahan hewani dengan benar
Menyimpan daging dan ikan dalam pembeku ada aturannya. Cara yang bisa kamu lakukan agar larva dan telur cacing pita bisa mati adalah bekukan daging selama 7 hingga 10 hari, dan ikan sekurangnya 24 jam dengan suhu minus 35 derajat Celsius.

6. Rawat hewan peliharaan
Jika hewan peliharaan di rumah terinfeksi cacing pita, segeralah temui dokter hewan untuk mendapat penanganan yang tepat. Selain itu, hindari kontak langsung dengan hewan selama masa pengobatannya.

7. Minum obat cacing
Pemberian obat bisa menjadi cara terampuh untuk mencegah infeksi cacing pita. Menurut Kementerian Kesehatan RI, obat-obatan yang bisa kamu konsumsi contohnya albendazol atau mebendazol, dalam bentuk tablet kunyah dan sirup.

Untuk balita, biasanya dokter berikan dalam bentuk sediaan sirup. Sementara untuk anak usia pra sekolah dan usia sekolah, dokter berikan dalam bentuk sediaan tablet kunyah.

Selain hal-hal di atas, ada beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan. Contohnya mencuci tangan dengan sabun, menggunakan air bersih untuk keperluan rumah tangga, menjaga kebersihan dan keamanan makanan, menggunakan jamban sehat, dan mengupayakan kondisi lingkungan yang sehat.

Untuk usaha yang lebih maksimal, kamu juga bisa lho cari obat, suplemen, dan produk kesehatan lainnya di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya dikirim dari apotek tepercaya!***

Editor: Muhammad Irwanzah

Tags

Terkini

Terpopuler