Naskah Khutbah Jumat Tema Wasiat Baginda Rasulullah Menjelang Wafat

17 November 2022, 20:44 WIB
Khutbah Jumat. /Unsplash/GR Stocks

KlikBondowoso.Com - Artikel ini berisi Naskah Khutbah Jumat dengan tema Wasiat Baginda Rasulullah Menjelang Wafat.

Teks khutbah Jumat tentang Nabi Muhammad ini berjudul Wasiat Baginda Rasulullah Menjelang Wafat.

Ada beberapa hal yang diwasiatkan oleh Nabi kepada umatnya sebelum wafat.

Berikut inilah teks khutbah Jumat tentang Nabi Muhammad yang dilansir KlikBondowoso.Com dari laman Amal Jariah.

Khutbah Pertama

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ, نَحْمَدُهُ, وَنَسْتَعِينُهُ, وَنَسْتَغْفِرُهُ, وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ, وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ: فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ ﷺ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ

اَللَّهُمّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْنِ

Kaum muslimin, jamaah Jumat yang semoga dimuliakan Allah Ta’ala.

Khutbah kita pada kesempatan ini berkenaan dengan bulan Rabiul Awal, bulan wafatnya Nabi kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Bercerita tentang kematian beliau, maka tentunya mata akan berkaca-kaca, bahkan meneteskan air mata, karena begitu cintanya ummatnya kepada beliau shallallahu ‘alaihi wasallam saat mendengarkan detik-detik terakhir kematian orang yang paling dicintainya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sangat perhatian terhadap ummatnya, sehingga Allah Ta’ala berfirman tentang beliau.

لَقَدۡ جَاۤءَكُمۡ رَسُولࣱ مِّنۡ أَنفُسِكُمۡ عَزِیزٌ عَلَیۡهِ مَا عَنِتُّمۡ حَرِیصٌ عَلَیۡكُم بِٱلۡمُؤۡمِنِینَ رَءُوفࣱ رَّحِیمࣱ * فَإِن تَوَلَّوۡا۟ فَقُلۡ حَسۡبِیَ ٱللَّهُ لَاۤ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَۖ عَلَیۡهِ تَوَكَّلۡتُۖ وَهُوَ رَبُّ ٱلۡعَرۡشِ ٱلۡعَظِیمِ

“Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” (Q.S. At-Taubah 128-129)

Sampai sebelum wafat, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun memberikan beberapa wasiat terakhir, karena begitu cintanya kepada ummatnya.

Tentunya, jika kita mencintai seseorang maka kita akan memperhatikan selalu apa yang dia sampaikan, bahkan wasiat-wasiatnya sebelum dia meninggal, kita akan melakukan apa saja demi terwujudnya wasiat tersebut, maka bagaimana lagi dengan wasiat-wasiat baginda Rasulullanh shallallahu ‘alaihi wasallam yang lebih kita cintai dari orang tua kita, anak kita, dan seluruh manusia lainnya, bahkan diri kita sendiri.

Di antara pesan yang beliau sampaikan adalah:

Husnuzzhon (berbaik sangka) kepada Allah Ta’ala
Tiga hari sebelum meninggal dunia, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berwasiat untuk kita terus selalu berbaik sangka kepada Allah Ta’ala akan rahmat-Nya yang luas dan ampunan-Nya yang besar

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ مَوْتِهِ بِثَلَاثَةِ أَيَّامٍ يَقُولُ لَا يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلَّا وَهُوَ يُحْسِنُ الظَّنَّ بِاللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

“Dari Jabir bin Abdullah Al Anshari berkata, Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda tiga hari sebelum beliau wafat, “Janganlah salah seorang dari kalian meninggal dunia kecuali ia berbaik sangka kepada Allah ‘Azza wa Jalla.” (H.R. Muslim 2877)

Karena Allah Ta’ala tergantung persangkaan kita kepada-Nya, jangan sampai menjelang wafat kita, kita berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ قَالَ اللَّهُ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Allah berfirman: ‘Aku selalu tergantung prasangka hamba-Ku terhadap-Ku.” (Muttafaqun ‘Alaihi, H.R. Al-Bukhari 7505, dan Muslim 2675)

Jamaah Jumat hafizhakumullah

Shalat… shalat…
Shalat merupakan rukun islam terbesar setelah rukun syahadat, shalat ini pula yang pertama kali akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat, shalat ini juga yang menjadi penyejuk hati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahkan ketika beliau sudah merasakan kesakitan yang sangat sebelum wafat, beliau terus mewasiatkan tentang shalat…shalat…

عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ كَانَ آخِرُ كَلَامِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الصَّلَاةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

Dari Ali bin Abu Thalib berkata, “Akhir ucapan Nabi ﷺ adalah, “Jagalah shalat dan perhatikanlah hamba sahaya kalian.” (H.R Abu Dawud 5156 dan Ibnu Majah 2698, Shahih Al-Albani)

Saking pentingnya perkara shalat, bahkan dalam hadits lain disebutkan,

عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ كَانَ عَامَّةُ وَصِيَّةِ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ مَوْتِهِ الصَّلَاةَ الصَّلَاةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ حَتَّى جَعَلَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُلَجْلِجُهَا فِي صَدْرِهِ وَمَا يَفِيضُ بِهَا لِسَانُهُ

“Dari Ummu Salamah, istri Nabi ﷺ bahwa wasiat Nabi ﷺ secara umum ketika beliau wafat adalah, “Shalat, shalat, dan budak-budak yang kalian miliki.” Hingga Nabi ﷺ mengulanginya di dadanya dan sampai lidahnya tidak bisa mengucapkannya.” (H.R. Ahmad 25462)

Dalam penjelasan ulama lainnya bahwa yang dimaksud wamaa malakat aimanukum adalah zakat yang perlu ditunaikan.

Akhir ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maksudnya di sini adalah berkenaan tentang hukum. Adapun akhir ucapan beliau secara mutlaq adalah rafiq a’la

قَالَتْ فَكَانَتْ آخِرَ كَلِمَةٍ تَكَلَّمَ بِهَا اللَّهُمَّ الرَّفِيقَ الْأَعْلَى

“Itulah kata-kata terakhir yang pernah beliau ucapkan, yaitu: ‘Ya Allah, pertemukanlah aku dengan kekasihku Yang Mahatinggi.'” (Muttafaqun ‘alaihi, H.R. Al-Bukhari 4463 dan Muslim 2444)

Melarang membangun masjid di atas kuburan.
عن عَائِشَةَ وَعَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَبَّاسٍ قَالَا لَمَّا نَزَلَ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَفِقَ يَطْرَحُ خَمِيصَةً لَهُ عَلَى وَجْهِهِ فَإِذَا اغْتَمَّ بِهَا كَشَفَهَا عَنْ وَجْهِهِ فَقَالَ وَهُوَ كَذَلِكَ لَعْنَةُ اللَّهِ عَلَى الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى اتَّخَذُوا قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ يُحَذِّرُ مَا صَنَعُوا

“Dari Aisyah dan ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhum keduanya berkata, “Ketika sakit Rasulullah ﷺ semakin parah, beliau memegang bajunya dan ditutupkan pada mukanya. Bila telah terasa sesak, beliau lepaskan dari mukanya. Ketika keadaannya seperti itu beliau bersabda, ‘Semoga laknat Allah tertipa kepada orang-orang Yahudi dan Nashara, mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid.’ Beliau memberi peringatan (kaum muslimin) atas apa yang mereka lakukan.” (H.R. Al-Bukhari 435)

عن جُنْدَب قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلَ أَنْ يَمُوتَ بِخَمْسٍ وَهُوَ يَقُولُ إِنِّي أَبْرَأُ إِلَى اللَّهِ أَنْ يَكُونَ لِي مِنْكُمْ خَلِيلٌ فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى قَدْ اتَّخَذَنِي خَلِيلًا كَمَا اتَّخَذَ إِبْرَاهِيمَ خَلِيلًا وَلَوْ كُنْتُ مُتَّخِذًا مِنْ أُمَّتِي خَلِيلًا لَاتَّخَذْتُ أَبَا بَكْرٍ خَلِيلًا أَلَا وَإِنَّ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ كَانُوا يَتَّخِذُونَ قُبُورَ أَنْبِيَائِهِمْ وَصَالِحِيهِمْ مَسَاجِدَ أَلَا فَلَا تَتَّخِذُوا الْقُبُورَ مَسَاجِدَ إِنِّي أَنْهَاكُمْ عَنْ ذَلِكَ

Dari Jundab dia berkata, “Lima hari menjelang Rasulullah ﷺ wafat, aku mendengar beliau bersabda, ‘Aku berlepas diri kepada Allah dari mengambil salah seorang di antara kalian sebagai kekasih, karena Allah Ta’ala telah menjadikanku sebagai kekasih sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih. Dan kalaupun seandainya aku mengambil salah seorang dari umatku sebagai kekasih, niscaya aku akan menjadikan Abu Bakar sebagai kekasih. Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang sebelum kalian itu menjadikan kuburan para nabi dan orang-orang shalih dari mereka sebagai masjid, maka janganlah kalian menjadikan kuburan-kuburan itu sebagai masjid, karena sungguh aku melarang kalian dari hal itu”. (H.R. Muslim 532)

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ وَأُمَّ سَلَمَةَ ذَكَرَتَا كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِالْحَبَشَةِ فِيهَا تَصَاوِيرُ فَذَكَرَتَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ أُولَئِكَ إِذَا كَانَ فِيهِمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَمَاتَ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ فَأُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Dari ‘Aisyah Ummul Mukminin, bahwa Ummu Habibah dan Ummu Salamah menceritakan kepada Nabi ﷺ bahwa mereka melihat gereja di Habasyah yang di dalamnya terdapat gambar. Maka beliau pun bersabda, “Sesungguhnya jika orang shalih dari mereka meninggal, maka mereka mendirikan masjid di atas kuburannya dan mereka menggambar dalam mesjid gambar-gambar orang shalih tersebut. Maka mereka itulah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah pada hari kiyamat.” (H.R. Al-Bukhari 427)

Kaum muslimin rahimakumullah

Masih banyak wasiat beliau shallallahu ‘alaihi wasallam sebelum wafat, tetapi waktu yang membatasi kita, maka kita kita cukupkan 3 wasiat ini, semoga bisa kita perhatikan dengan baik.

Semoga Allah Ta’ala mempertemukan kita dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersamanya di surga tertinggi surga firdaus.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيقِهِ وَامْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَلَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ نَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسࣱ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدࣲۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِیرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ وَغَافِرَ الذُّنُوْبِ وَالْخَطِيْئَاتِ

رَبَّنَا ظَلَمۡنَاۤ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَـٰسِرِینَ

رَبَّنَا اَتِنَافىِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىِ الاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ

إِنَّ ٱللَّهَ یَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَـٰنِ وَإِیتَاۤىِٕ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَیَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡیِۚ یَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ

فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ

وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ یَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ

***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: amaljariah.org

Tags

Terkini

Terpopuler