klikbondowoso.com - Ketika terdapat orang terdekat kita yang meninggal dunia, pada umumnya para tetangga dan kerabat akan melakukan takziyah.
Takziyah ini merupakan salah satu bentuk toleransi dan belasungkawa kepada sesama muslim.
Tazkiyah umumnya dilakukan dengan memberikan kebutuhan sembako ataupun uang kepada keluarga yang berdua.
Lantas apakah boleh uang hasil dari takziyah ini kita gunakan untuk keperluan pribadi?.
Dilansir klikbondowoso.com dari video kanal Youtube Al-Bahjah TV, berikut penjelasan Buya Yahya secara lengkap.
Menurut Buya Yahya hal ini perlu disesuaikan berdasarkan kebiasaan yang ada di daerah masing-masing.
Terkadang situasi kerabat ataupun anak dari orang yang meninggal berbeda-beda, mungkin saja ada yang masih kecil sehingga lebih berhak terhadap uang itu daripada kakaknya yang sudah dewasa dan bekerja.
Terkadang kerabat yang tidak bisa datang karena suaminya sedang sakit sehingga uangnya bisa dipakai untuk bersama.
Buya Yahya juga menyampaikan bahwa hal ini juga dapat dilihat dari kepada siapa orang yang berbelasungkawa memberikan uang tersebut dan bagaimana pesan dari orang tersebut.
Bila diberi pesan untuk digunakan bersama maka gunakanlah untuk bersama dan bisa diberikan pesan untuk digunakan secara pribadi maka boleh dilakukan demikian.
"Disesuaikan dengan kebiasaan. Karena kebiasaan dan orang merasa loh, kadang-kadang orang itu 'ini untuk kamu', ada kan ya memang ya, dibagi kalau anak kecil atau bagaimana buat tanda kasih lah tanda belasungkawa," tutur Buya Yahya
"Tapi kalau memang kebiasaannya itu memang adalah kalau ditanya orangnya untuk siapa sih, untuk keluarga, kan bisa ditanya, seandainya kita mau tanya, jawabnya apa, kamu ngasih siapa, ngasih si Ahmad, kalau ngasih keluarga, berarti kalau sudah begitu rata-rata dan sepertinya kalau kita amati adalah bantuan untuk keluarga itu tadi" tambah Buya Yahya.
Buya Yahya juga memberikan pesan bahwasanya jika uang takziyah memang untuk keluarga maka hendaknya jangan main rebut di antara sesama keluarga.
Lebih baik dikumpulkan terlebih dahulu kemudian dibagi dengan rata dikarenakan uang tersebut bukanlah harta waris.***