KlikBondowoso.com - Orang-orang sholeh yang masih sering begini disebut oleh Gus Baha sebagai hal yang berbahaya bagi Islam.
Gus Baha mengimbau orang-orang yang merasa dirinya sholeh agar tidak melakukan hal ini karena bahaya.
Bukan hanya bahaya bagi dirinya sendiri, tetapi hal ini juga berbahaya bagi agama Islam.
Baca Juga: Selain Akhirat, Ternyata Inti Hidup Seorang Muslim adalah Ini, Gus Baha: Karena Hidayah Rasulullah
Apakah hal yang dimaksud oleh Gus Baha tersebut?
Dilansir com dari salah satu video di kanal Youtube SANTRI GAYENG yang diunggah pada 9 Januari 2022, berikut ini hal yang dimaksud Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan bahwa di masa akhir zaman ini orang-orang semakin lucu, terutama orang-orang yang sholeh.
Orang sholeh adalah orang-orang yang giat dan tekun melaksanakan ibadah dan juga amalan yang baik.
Namun, menurutnya orang sholeh zaman sekarang berbeda dengan orang sholeh zaman dahulu.
Pasalnya, mereka sekarang merasa sudah melaksanakan amalan sholeh, dan merasa harus mendapat lebih banyak pahala dari Allah SWT.
"Kita sekarang zaman akhir lucu. Makin merasa sholeh, makin merasa harus mendapat lebih banyak," ujar Gus Baha.
Ia mengungkapkan bahwa orang-orang sholeh zaman sekarang aneh-aneh. Yang seharusnya orang sholeh tujuannya adalah pahala di akhirat, malah berharap pada balasan di dunia.
"Kok aneh! Orang sholeh kok orientasinya bukan akhirat, malah dunia," lanjutnya.
Orang sholeh yang masih sering berpikiran duniawi atau menginginkan ganjaran di dunia ini disebut oleh Gus Baha sebagai orang yang berbahaya.
"Orang itu dilatih mengkonversi kesalehan akhirat dengan mendapat dunia. Itu bahaya bagi kelangsungan Islam. Nanti orang itu 'gak latihan ikhlas," ungkap Gus Baha.
Menurutnya, seharusnya orang yang merasa dirinya sholeh tidak perlu berpikiran tentang ganjaran di dunia, karena sejatinya orang sholeh adalah orang yang ikhlas.
Jika ia masih sering berpikir tentang balasan dunia, maka akan berbahaya karena ibadah yang ia lakukan tidak ikhlas dan hal tersebut bisa menimbulkan perpecahan di kalangan umat beragama.***