Kemungkinan Doa Tidak Terkabulkan, Berikut 10 Larangan Dalam Berdoa

- 27 Juli 2021, 12:00 WIB
ilustrasi bedoa untuk memohon dilunaskan dari segala hutang dan dihapuskan dosa
ilustrasi bedoa untuk memohon dilunaskan dari segala hutang dan dihapuskan dosa /ruangterang.pikiran rakyat

KlikBondowoso.Com - Doa menjadi salah satu bentuk usaha umat Islam untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Selain itu, doa adalah bentuk penyampaian keinginan pada Sang Kholiq.

Namun ternyata ada 10 larangan dalam berdoa. Jika larangan ini tidak dilanggar, kemungkinan doa terkabul lebih tinggi.

Sebab larangan ini adalah tentang ibadah dalam beragama. Sehingga sebelum berdoa, seseorang harus introspeksi diri apakah sudah menjauhi larangan tersebut.

Dikutip KlikBondowoso.Com dari Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta, berikut 10 larangan dalam berdoa.

Berikut ini  10 larangan dalam berdoa dari Syekh Ibrahim bin Adham yang “bisa jadi” membuat doa kita belum diijabah Allah.  
Antara lain:

1. Engkau mengenal Allah, tapi tidak memenuhi hak-hak-Nya. Yang dimaksud hak Allah tersebut adalah melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

2. Engkau membaca al-Quran, tapi belum mau mengamalkannya. Hal ini menegaskan bahwa seorang muslim yang sudah memiliki pengetahuan yang terkandung dalam Quran, tapi belum juga mau mengamalkannya. Dan bagi mereka yang belum bisa membaca al-Quran, tapi belum juga berniat belajar untuk membacanya.

Baca Juga: Niat, Hukum Puasa Senin dan Kamis

3. Engkau mengaku mencintai Rasulullah, tapi meninggalkan sunnah-sunnahnya.

4. Engkau mengaku menjadi musuh setan, akan tetapi engkau malah menaatinya.

5. Kalian memohon keselamatan dari siksa api neraka, tapi kalian malah memasukkan diri kalian sendiri ke dalamnya. Artinya, seseorang yang berdoa kepada Allah seyogyanya sudah membersihkan diri dari kekotoran dan kekeruhan batin. Ia seharusnya takut azab Allah yang pedih dengan meninggalkan segala sifat-sifat jeleknya.

6. Kalian berdoa  agar dimasukkan ke dalam surga, tapi kalian enggan melakukan [untuk bisa memasuki]-nya. Artinya, seorang pendoa seyogyanya sudah mulai membiasakan diri melakukan segenap kebaikan-kebaikan yang membuat doanya dikabulkan Allah. Tidak sebaliknya, ia belum juga mengganti perilaku buruk nya dengan perilaku baiknya.

7. Engkau tahu bahwa kematian itu benar adanya, akan tetapi kalian tidak mempersiapkan diri [untuk menjumpai]-nya.

8. Kalian sibuk dengan aib orang lain, namun terhadap aib sendiri  kalian tidak mau tahu.

9. Kalian telah banyak memakan nikmat Tuhanmu, akan tetapi kalian tidak mensyukurinya. Hal ini menekankan bahwa seorang pendoa yang kufur nikmat tentu saja akan membuat doanya sulit didengar Allah. Sebab, Allah tidak akan menyukai orang-orang yang tidak mau berterima kasih [mensyukuri] nikmat yang telah dianugerahkanNya.

Baca Juga: Sejarah Azan Pitu di Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon, Masjid Peninggalan Sunan Gunung Jati

10. Kalian sering ikut menguburkan mayat, tapi kalian tidak pernah mengambil iktibar darinya. Poin ini menegaskan betapa kita memang seringkali alpa mengambil pelajaran berharga dari sebuah peristiwa kematian hingga terus menerus melakukan kejelekan. Tentu saja, doa orang seperti ini akan tidak diperhatikan Allah.
 
Berdoa bukan semata-mata meminta kepada Allah, tapi sebuah laku ibadah yang sangat terkait dengan sikap dan perilaku kita sebagai muslim.

Untuk itulah, sejauh mana kita sudah memenuhi adab berdoa? Sudahkah kita memantaskan diri agar doa-doa kita diijabah Allah?.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: MUI DKI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah