Kaya Yang Sesungguhnya Menurut Buya Yahya

- 20 September 2021, 09:30 WIB
Buya Yahya//Instagram/@buyayahya_albahjah
Buya Yahya//Instagram/@buyayahya_albahjah /

KlikBondowoso.Com - Ujian seseorang di dunia ada yang diuji dengan kekayaan dan ada yang diuji dengan kemiskinan.

Terkadang bagi yang diuji dengan kemiskinan, mereka merasa sudah sholat dhuha dan sebagainya, namun rejeki masih sulit.

Berikut resep yang dari Buya Yahya yang dikutip dari kanal YouTube Al Bahjah TV, dengan tema cara agar hati tenang.

"Kalo punya Allah maka hatinya tenang, maka biasakan ala bizkrillah qulub, dengan mengingat kepada Allah hati akan menjadi terang hati, bukan ketenanganmu dengan banyak harta," jelas Buya Yahya.

Pihaknya mengajak untuk melihat orang-orang di kampung dengan gaji seorang yang hanya cukup untuk makan sehari. Namun tidak ada masalah dalam hidupnya.

"Coba kita melihat orang di kampung dengan gaji sehari untuk makan sehari, tapi dirinya tidak masalah hidupnya tenang bersama isterinya bercanda," jelasnya.

"Suaminya berangkat kerja kata isterinya nanti dikirim sarapan dan suaminya menjawab iya, berangkat duluan sambil nyangkul kok belum datang, maka tidak lama kemudian isterinya datang, meski hanya mendapat rejeki sedikit dengan menangkap ikan dia tidak punya problem," terangnya.

Namun banyak orang yang punya rumah seperti istana, megah. Punya mobil mewah. Namun belum tentu senang.

"Karena itu urusan dunia dia gelisah, rumahnya, sertifikatnya dibangun semua dan gelisah kebanyakan duit, ternyata banyak masalah," jelas Buya Yahya.

Baca Juga: Konsumsi Bawang Setiap Hari Ampuh Cegah Darah Kental, Berikut Penjelasannya

Baca Juga: Bangun Tidur Langsung Minum Air Hangat, Manfaatnya Begitu Besar

Hal tersebut karena hatinya tidak dengan Allah, maka dengan banyak menyebut Allah, mengingat Allah, maka akan mendapat ketentraman, sehingga susah yang sebenarnya jika dia jauh dari Allah.

"Kalo sudah jauh dari Allah kecil pun jadi susah, tapi dengan Allah bencana apapun kayak apapun maka dirinya pun senang, karena ini datangnya dari Allah," jlentrehnya.

Sehingga kalo di uji dengan kefakiran merupakan syiarnya orang-orang besar, dia tidak menganggap itu sebagai kerendahan, tapi kebanyakkan umat berfikir dirinya sudah sholat tapi tetap melarat, dhuha tetap melarat, ini tidak baik prasangkanya sama Allah ini.

"Bagaimana bisa bahagia, dengan Allah dia curiga begitu dengan Allah sangkanya sudah tidak benar, kuncinya adalah bagaimana hati kita biasakan dengan Allah hakikatnya seperti itu," terangnya.

Menurut Buya Yahya, ketika seseorang berkumpul dengan kemuliaan, maka akan menemukan kesejukan.

"Karena Allah akan menurunkan rahmat tempat seperti itu, dengan berkumpul ditempat-tempat mulia," jelasnya.

Ditegaskan, biasanya orang yang sering berkumpul ditempat maksiat, berdisko ketawa dan sebagainya, senang kelihatannya namun dia akan menemukan kesusahan yang panjang.

"Tapi kalo kita menghadiri ditempat mulia dijanjikan oleh Allah ada rahmat diturunkan, anda semakin sejuk dan anda berkumpul dengan orang baik, jujur dengan orang saleh saja kita lupa dengan segala macam persoalan," lanjutnya.

Misalnya duduk bersama orang-orang yang dicintai, duduk dengan ulama-ulama yang sholeh, maka anda duduk, hilang kegelisahan anda.

Baca Juga: Bangun Tidur Langsung Minum Air Hangat, Manfaatnya Begitu Besar

Itu hanya dengan orang sholeh, bagaimana anda kalo dekat dengan Allah, bagaimana kita dekat dengan Nabi Muhammad SAW, itu saja kembalikan hati kita kepada Allah, biasakan dengan berzikir biasakan merenung tentang nasib kita di akhirat, bagaimana urusan dunia dengan merendahkan dunia.

"Kalaupun kita mencari dunia hanya untuk Allah, jadi orang kaya boleh dan bukan menjadi kesombongan untuk kerakusan kita untuk mencari dunia sehingga tersiksa," terangnya.

Sebab orang itu tidak akan ada puasnya. Misalnya dikasih emas satu, minta dua.

Kalo anda kaya, kaya yang sesungguhnya, anda siap jadi fakir maka anda kaya dengan Allah, maka itu indah.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah