Tatkala tertimpa kesulitan hidup dan itu adalah satu kepastian dalam kehidupan umat manusia.
Siapapun dia, apapun jabatannya, berapa kekayaannya, apapun kekuatannya, orang itu mesti akan mengalami yang namanya faaqah dalam kehidupannya (sisi apapun).
Mungkin faaqah itu menimpa dia dari sisi ekonomi, mungkin menimpa dia dari sisi kesehatan.
Mungkin menimpa dia dalam masalah prahara rumah tangganya, atau mungkin dalam masalah anak keturunannya.
Itu mesti akan dialami oleh seorang anak manusia.
Kelompok pertama
Manusia terbelah menjadi dua. Ada orang-orang yang kalau tertimpa faaqah (kesulitan hidup) malah menyerahkan urusan itu kepada orang.
Entah orang itu dirinya sendiri, dia ‘ujub, merasa punya kekuatan, merasa punya kekuasaan, sehingga akhirnya dia berusaha tanpa i’timad kepada Allah.
Tanpa bersandar kepada Allah dia meyakini mampu melakukan itu dengan dirinya sendiri.
Atau mungkin dia menyandarkan hal itu hanya kepada orang lain, orang yang dianggap berkuasa.
Orang yang dianggap punya kekuatan, orang yang dianggap punya kekuasaan dan yang lainnya.