Kultum Ramadhan 2023: Memahami Makna Rezeki Allah SWT untuk Umat Islam

- 7 April 2023, 19:05 WIB
ilustrasi masjid Jadwal Imsakiyah Jogja Ramadhan 2023 Lengkap Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Minggu 2 April 2023 Jogja
ilustrasi masjid Jadwal Imsakiyah Jogja Ramadhan 2023 Lengkap Jadwal Imsak dan Buka Puasa Hari Ini Minggu 2 April 2023 Jogja /Katerina Kerdi/Unsplash

Hanya saja Allah memerintah hamba-hambaNya untuk melakukan pekerjaan yang menjadikan mereka mampu untuk memilih dengan melangsungkan usaha-usaha yang dapat menghasilkan rezeki, maka merekalah yang melakukan secara langsung usaha-usaha yang bisa mendatangkan rezeki tersebut berdasarkan ikhtiyar yang mereka miliki, akan tetapi bukanlah segala usaha yang dibentuk dijadikan sebagai sebab menghasilkan rezeki, dan bukan pula mereka yang mendatangnya.

Sebagaimana tertera dalam nash ayat-ayat, melainkan Allahlah yang memberikan kepada mereka rezeki dalam kondisi/usaha tersebut, terlepas dari apakah yang diperolehnya halal atau haram, apakah bentuk usahanya diwajibkan oleh Allah atau diharamkanNya atau dibolehkan oleh Allah, dan terlepas pula apakah melalui usaha-usaha tersebut mendatangkan rezeki atau tidak.

Islam telah menjelaskan cara-cara yang diperbolehkan bagi seorang muslim untuk melangsungkan usaha yang akan mendatangkan rezeki, sekaligus cara-cara yang tidak diperbolehkannya untuk melangsungkan usaha yang dapat menghasilkan rezeki tersebut.

Islam telah menjelaskan sebab-sebab pemilikan bukan sebab-sebab mendatangkan rezeki, pemilikan ini dibatasi oleh sebab-sebab, maka tidak seorangpun yang boleh memiliki rezeki kecuali dengan sebab syar’i, karena rezeki yang dimiliki dengan sebab syar’i itu merupakan rezki yang halal, dan rezeki yang dimilikinya dengan sebab-sebab yang tidak syar’i maka rezki tersebut bukan rezeki yang halal, walaupun semua katagori rezeki ada yang halal dan ada pula yang haram, namun semuanya berasal dari Allah Swt.

Maka tinggallah satu permasalahan lagi yaitu : apakah yang disebut rezeki seseorang itu adalah segala apa yang di kumpulkan tetapi tidak bisa diambil manfaatnya atau rezeki itu yang bisa diambil manfaatnya saja ? Jawaban mengenai hal tersebut diterangkan dalam al qur’an bahwa sesungguhnya rezeki yang dikumpulkan manusia mencakup manfaat yang dapat diambil atau manfaat yang tidak dapat diambil. Firman Allah Swt :

لِيَذْكُرُوا اسْمَ اللهِ عَلَى مَا رَزَقَهُمْ مِنْ بَهِيمَةِ اْلأَنْعَامِ
“supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka”.(Al Hajj, 34)

اللهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ
“Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki”. (Ar Ra’d, 26)

Selanjutnya firman Allah :

وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ
“Dan orang yang disempitkan rezkinya”.(Al Thalaq, 7)

أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللهُ
“Nafkahkanlah sebahagian dari rezki yang diberikan Allah kepadamu”.(Yasin, 47)
Setelahnya firman Allah :

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: seruanmasjid.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah