Network
KlikBondowoso.com - Dimasa pandemi kondisi perekonomian patut disyukuri masih bisa bertumbuh walau hanya 7 persen. Namun pemerintah berusaha terus mengembalikan ketahanan ekonomi Indonesia dengan menstabilkan para pelaku usaha.
Langkah yang dilakukan Pemerintah salah satunya dengan memberikan beberapa insentif. Insentif diberikan untuk pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM), bantuan kepada PKL, perluasan penjamin kredit, dan tambahan subsidi bunga baik KUR maupun Non KUR.
Tak hanya itu, dalam upaya mendukung peran wanita dan Ibu Rumah Tangga untuk berusaha, Pemerintah telah menerbitkan skema KUR Super Mikro untuk Ibu Rumah Tangga dan pekerja terkena PHK yang ingin berusaha.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia Zona Asia, Tim Kuat Jepang Keok
Percepatan pemulihan UMKM juga dilakukan. Pemerintah meningkatkan plafon KUR sebanyak 2 kali pada tahun 2021 yaitu kenaikan plafon pertama dari Rp220 triliun ke Rp253 triliun dan terakhir ditingkatkan kembali menjadi Rp285 triliun.
Bantuan Subsidi Upah (BSU) juga telah dianggarkan bagi 8,8 juta pekerja di sektor non kritikal di PPKM level 3 dan 4, dimana masing-masing akan menerima Rp1 juta dan akan disalurkan dalam 5 tahap. Proses DIPA dari Program BSU senilai Rp8,78 triliun ini sudah selesai dilakukan dan telah dicairkan untuk 2,09 juta pekerja.
Pada Triwulan III-2021, BPUM ditargetkan dapat tersalurkan sebesar Rp 3,6 triliun kepada 3 juta peserta baru dan Bantuan PKL ditargetkan dapat tersalurkan sebesar Rp 1,2 triliun kepada 1 juta peserta baru. Program bantuan PKL ini akan akan menjaga keberlangsungan usaha pedagang kaki lima dan warung yang tersebar di seluruh Indonesia. Realisasi penyaluran BPUM hingga pertengahan Agustus lalu telah mencapai Rp14,21 triliun untuk 11,84 juta pelaku usaha mikro atau sebesar 92,52% dari total anggaran Rp15,36 triliun.
Baca Juga: Revolusi 1945 Seniman Bangkitkan Semangat Juang Dengan Mural, Sekarang Pembuat Mural Diburu
