Justice For Suparmi, Putra Almarhum Kirim Surat Terbuka ke Presiden Jokowi, Didampingi Advokat Muda Bondowoso

- 28 Oktober 2021, 08:57 WIB
Nurul Jamal Habaib, Advocat Muda Bondowoso saat memegang Surat Terbuka yang hendak dikirimkan.
Nurul Jamal Habaib, Advocat Muda Bondowoso saat memegang Surat Terbuka yang hendak dikirimkan. /klikbondowoso/sholikhul huda

Diterangkan, Ibunda meninggal di ruang ICU RSUD Koesnadi Bondowoso. Ketika Ibunda meninggal, di ruangan itu ada CCTV.

Ada dua tenaga medis. Dalam cctv itu dapat dilihat dengan jelas detik demi detik 2 (dua) orang tenaga kesehatan meninggalkan pos jaganya di ruang ICU sejak pukul 23.59 WIB hingga kurang lebih 5 jam kedepan.

Dalam CCTV pun terlihat detik demi detik IBU KANDUNG SAYA SATU-SATUNYA yang sedang dirawat di RUANG ICU (yang konon katanya merupakan ruang dengan perawatan maksimal/dijaga 24 jam oleh tenaga kesehatan), meminta tolong dengan gerakan-gerakan masiv, berulang ulang kearah kamera, dengan harapan akan segera dilakukan pertololngan oleh tenaga kesehatan yang berjaga pada saat itu, namun apa daya, usaha yang dilakukan oleh ibu kandung saya yang divonis COVID 19 dan dirawat diruang ICU sia-sia dikarenakan takada seorang pun yang berjada di pos jaga untuk sekedar memantau monitor yang terhubung langsung dengan ruang ICU, tempat seorang manusia dirawat).

Dalam CCTV tersebut dapat lihat secara jelas detik detik IBU KANDUNG SAYA MENINGGAL dikarenakan tak ada satu orang pun tenaga kesehatan yang datang untuk membantunya.

"Mungkin Jikalau BAPAK PRESIDEN atau pun staff BAPAK YANG MEMBACA (dikarenakan banyaknya kesibukan BAPAK SEBAGAI SEORANG PRESIDEN) BAPAK masih menganggap saya GILA dan tidak waras dan menganggap tidak mungkin ada TENAGA KESEHATAN SETELEDOR/SEBODOH ITU, apalagii itu RUANG ICU, jangan Khawatir BAPAK dengan senag hati saya akan menyertakan 1 (Satu) buah FLASH DISK yang berisikan rekaman lengkap atas detik-detik meninggalnya seorang anak manusia yang bernama Hj SUPARMI untuk BApak Simak DETIK DETIK KEMATIANNYA," tulis Aris Sony Prima Yoga dalam surat terbuka tersebut.

"dalam FLASh DISK itu juga Bapak dapat melihat betapa hebatnya 2 (dua) orang tenaga kesehatan yang berjaga diruang ICU MELENGGANG BAK MODEL tanpa dosa meninggalkan kewajibannya sebagai seorang tenaga kesehatan, yang sudah digaji atau setau saya mendapat insentif yang besar dari dana COVID 19," tulisnya lebih lanjut.

"APAKAH INI ADIL??? APAKAH TENAGA KESEHATAN TIDAK DAPAT DIHUKUM??? APAKAH HAL SEMACAM INI LUMRAH DI SETIAP RUMAH SAKIT??? APAKAH SETIAP ORANG YANG MENINGGAL DI RUMAH SAKIT KARENA COVID 19 JUGA MENDAPAT PERLAKUAN YANG SAMA SEPERTI IBU SAYA???," terangnya.

Sony berharap, Presiden Jokowi membaca surat terbuka tersebut dan menelaah kasus ini untuk bisa diproses secara keadilan di Indonesia.***

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Klik Bondowoso (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah