Peneliti AstraZeneca Kembangkan Vaksin Covid-19 Intranasal, Siapkan Teknologi Ubah Pandemi Jadi Endemi

- 16 November 2021, 23:53 WIB
Info vaksin dosis 1 jenis Moderna di Sleman tanggal 23 November 2021.
Info vaksin dosis 1 jenis Moderna di Sleman tanggal 23 November 2021. /Pixabay.com/KlausHausmann/

KikBondowoso.com - Vaksinasi telah dilakukan dengan gencar kepada hampir seluruh penduduk dunia untuk melawan pandemi Covid-19. Vaksin dengan berbagai merek telah digunakan. Namun, penelitian terhadap vaksin Covid-19 masih terus dilakukan.

Peneliti dari Jenner Institute Universitas Oxford Carina Citra Dewi Joe, mengatakan bahwa perpaduan vaksin Covid-19 berplatform viral vektor dan messenger RNA (mRNA) untuk booster menghasilkan imun yang lebih tinggi ketimbang jenis yang sama.

Carina Citra Dewi Joe merupakan ilmuwan asal Indonesia yang turut serta mengembangkan formula vaksin AstraZeneca.

"Hasil uji klinis mRNA dan viral vector menghasilkan imun yang lebih tinggi daripada satu jenis vector," kata.

Ia mengatakan bahwa uji klinis tersebut dilakukan peneliti di Inggris dan beberapa negara Eropa dengan cara mencampur kandungan vaksin yang sama atau homolugus maupun vaksin campuran berbeda platform atau heterologous.

Baca Juga: Dr. Zaidul Akbar Ajarkan Makan Sehat Sebab Kesehatan Bersumber Dari Perut

"Yang direkomendasikan untuk dosis ketiga AstraZeneca dengan basis Pfizer atau Moderna karena berbeda vector," ucapnya.

Disebutkan bahwa AstraZeneca mengusung teknologi adenoma virus vector dari simpanse.

Sementara itu, Pfizer dan Moderna mengusung teknologi mRNA yang tidak menggunakan virus atau kuman dilemahkan atau dimatikan melainkan komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah