Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa situasi dunia yang cepat berubah turut menuntut hadirnya cara-cara baru yang kreatif dan inovatif.
Oleh karena itu, diperlukan ruang yang lebih besar untuk warga NU tampil dan mengambil peran sentral dalam perkembangan Indonesia yang baru.
“Oleh sebab itu, kenapa saya sampaikan pada Muktamar yang lalu, pemerintah siap memberikan konsesi yang besar tapi secara profesional sesegera mungkin. Saya sudah siapkan. Enggak mungkin saya memberikan ke NU yang kecil-kecil. Saya pastikan yang gede. Insyaallah yang gede,” ucap Presiden.
Presiden Jokowi pun meyakini kemandirian dan kewirausahaan sosial di Nahdlatul Ulama akan semakin kokoh dan dapat menjadi bagian penting dari kebijakan transformasi yang sedang dilakukan oleh pemerintah.
Mulai dari transformasi hijau yang berkelanjutan dan inklusif, transformasi digital ekonomi, serta peningkatan kelas UMKM.
Baca Juga: Shin Tae Yong Panggil 4 Nama Pemain Baru Kuatkan Timnas U-23 di Piala AFF U23 2022
Tidak hanya bidang ekonomi, dukungan dari organisasi NU juga dinilai dapat membuat para aktivis NU makin giat mengisi forum-forum dunia di berbagai bidang lainnya, baik di bidang keagamaan, bidang sosial, bidang kemanusiaan, serta pengembangan ilmu dan pengetahuan.
“Pendirian masjid dan madrasah NU di sejumlah negara kita harapkan bisa ditambah lagi. NU juga perlu mempunyai beberapa universitas dan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama cabang luar negeri, mengirim lebih banyak lagi juru dakwah hebat di berbagai negara, menawarkan perdamaian, toleransi, dan persatuan,” tandasnya.***