"Kurikulum Merdeka yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran, " ujarnya pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dipantau di Jakarta, Jumat 13 Mei.
Baca Juga: Hasil Thomas Cup Terkini, Indonesia Berhasil Lolos Final Setelah Kalahkan Jepang
"Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk 'menghukum' guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar. Supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan," tambah Nadiem.
Nadiem melanjutkan hadir pula para seniman dan pelaku budaya yang mulai bangkit berkarya lagi dengan semangat yang sama bahkan lebih merdeka.
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), pengertian kurikulum merdeka belajar adalah suatu kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat.
Baca Juga: PSSI Jawa Timur Cari Pemain Potensial Dengan Cara Ini, Sekaligus Bersiap Hadapi PON XXI 2024
Awalnya hanya diterapkan untuk tingkat SMA/sederajat, namun saat ini mulai digunakan di semua tingkat seperti TK, SD, SMP, hingga Perguruan Tinggi (PT).
Tentunya, penerapan kurikulum ini memiliki perbedaan pada masing-masing jenjang. Hingga saat ini Kurikulum Merdeka telah diterapkan pada 140.000 satuan pendidikan di seluruh Tanah Air.
Dengan demikian Nadiem menyatakan bahwa ada ratusan ribu peserta didik telah belajar dengan cara yang menyenangkan dan memerdekakan. ***