"Dia telepon lagi pada kekasih, bahwa saya akan dibunuh apabila naik keatas. Cuman kekasihnya ini tidak bertanya apa yang dimaksud dengan naik keatas ini," tambahnya.
Baca Juga: HEBOH! Ganti Pengacara Lagi, Sikap Tiba-tiba Bharada E Bikin Deolipa Yumara Bingung!
"Besoknya, tanggal 8 mereka balik. Ketika mereka balik, nyampe di Jakarta, tahu-tahu sudah menunggu si bapak di rumah padahal harusnya Di kantor karena ini jam kantor toh. Harusnya dia sebagai Kadiv Propam ada di kantor, ternyata sudah menunggu di rumah," ujarnya.
Kamaruddin menambahkan bahwa usai kedatangan Brigadir Joshua di rumah dinasnya, terjadi dugaan penyiksaan sadis terhadap Brigadir Joshua oleh Ferdy Sambo dan antek-anteknya.
"Nah setelah ditunggu di rumah, beres-beres semua barang-barang dimasukkan kedalam rumah, kemudian diduga disiksa lah ini, dipatah-patahin jari-jarinya, kakinya, tangannya, kemudian bahunya diduga dihajar jadi luka menganga," lanjutnya.
Ia juga menuturkan tentang tembakan yang terjadi sebenarnya berikut dengan luka-luka yang diketahui usai autopsi.
"Kemudian ditembak dari sini (bawah dagu) tembus ke bibir bawah, ditembak dari belakang tembus ke hidung depan, ditembak itu dadanya lurus ke belakang, kemudian ada Luka di sini di lipatan kaki ini sampai ada rembesan darah. Kemudian di kaki sini, kemudian di kaki sini, kemudian di bahu kanan kiri semua banyak kali luka," paparnya.
"Padahal menurut penerangan karopenmas Polri, dia hanya ditembak lima kali, kena empat, Kenapa lukanya lebih dari 10?," ujarnya heran.