Ada yang Beri Ancaman Kepada Brigadir Joshua Sehari Sebelum Tewas, Ini Keterangan Lengkapnya

- 28 Agustus 2022, 19:09 WIB
Tim khusus kasus Brigadir Joshua evaluasi laporan Putri Candrawathi dan Bharada E
Tim khusus kasus Brigadir Joshua evaluasi laporan Putri Candrawathi dan Bharada E /Facebook Rohani Simanjuntak

Dari kesaksian Vera, Komnas HAM mengungkap, Brigadir J sempat mendapatkan ancaman pembunuhan dan dilarang untuk bertemu dengan Putri Candrawathi.

Hal ini lantaran, Brigadir J dianggap telah menyakiti Putri Candrawathi.

"Tanggal 7 malam memang ada ancaman pembunuhan, kurang lebih kalimatnya begini, 'Jadi Yoshua dilarang naik ke atas menemui ibu P karena membuat ibu P sakit, kalau naik ke atas akan dibunuh'. Jadi itu komunikasi tanggal 7 malam," terang Anam.

Pada keterangan awal Vera kepada Komnas HAM saat kasus ini pertama mencuat ke publik, disebutkan bahwa yang diduga memberi ancaman kepada Brigadir J adalah skuad lama.

Baca Juga: Hotman Paris Bikin Heboh, Unggah Pemukulan Seorang Perempuan Oleh Oknum Anggota DPRD Palembang

Adapun diketahui skuad lama Ferdy Sambo adalah ajudan senjor yang memiliki julukan sebagai ADC (Aide-de-camp).

Akhirnya belakangan diketahui skuad lama yang dimaksud oleh Vera dan Komnas HAM ini adalah asisten pribadi Ferdy Sambo, yang salah satunya adalah Kuat Ma'ruf.

"Diancam oleh siapa kami tanya, diancam oleh skuad-skuad, skuad ini siapa, apa ADC, apakah penjaga dan sebagainya. Sama-sama nggak tau, saya juga nggak tau yang dimaksud skuad itu siapa. Ujungnya nanti kita tahu bahwa skuad itu yang dimaksud adalah Kuat Ma'ruf, ternyata si Kuat, bukan skuad penjaga gitu ternyata," tegas Anam.

Kuat Ma'ruf sendiri kini telah ditetapkan sebagai tersangka sebelum Ferdy Sambo ditangkap.

Disebutkan sebelumnya, Kuat Ma'ruf berperan untuk membantu dan turut menyaksikan insiden pembunuhan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Sewelaz.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah