Orang Tua Harus Menjadi Coach Emosi Anak Menghadapi Pandemi Saat Ini

- 25 Juli 2021, 21:05 WIB
Ilustrasi, orang tua dan anak untuk menjadi coach emosi saat pandemi.
Ilustrasi, orang tua dan anak untuk menjadi coach emosi saat pandemi. /pixabay.com

KlikBondowoso.Com – Pandemi Covid-19 membuat masyarakat banyak menghabiskan waktu di rumah. Sedangkan sekolah yang harus dilaksanakan daring, membuat peran orang tua lebih dominan.

Seringkali orang tua merasa sangat lelah ketika menggantikan posisi guru di sekolah. Sebab orang tua masih harus bekerja. Ditambah masih ngajari anaknya tentang pelajaran sekolah.

Menurut psikolog anak lulusan Universitas Indonesia Fathya Artha Utami, M.Sc., M.Psi, penting bagi orang tua untuk mengajak anak mengenal dan mengelola emosi bersama, baik yang positif maupun negatif seperti rasa marah dan sedih.

"Ketika orang tua merasa burnout, anak juga merasa tidak aman dan nyaman. Untuk menyiasati hal tersebut, orang tua perlu berempati, karena anak punya perasaan yang sama, namun ada perbedaan di ekspresi emosi," kata Fathya dalam sebuah diskusi daring, dikutip KlikBondowoso dari Antara, pada Sabtu 25 Juli 2021.

Menurut Fathya, apa yang dirasakan orang tua dan anak itu sama. Yang berbeda hanyalah kematangan untuk mengelola dan mengekspresikan emosi.

“Orang tua yang bahagia adalah mereka yang bisa mengelola emosi dan stresnya. Bahagia itu tidak statis, dan itu normal dan perlu dirasakan. Kita perlu menjadi coach emosi anak menghadapi pandemi saat ini," imbuhnya.

Baca Juga: [Breaking News] Jokowi Perpanjang PPKM Sampai 2 Agustus 2021, Dengan Sebutan PPKM Level 4

Arti dari coach emosi adalah, orang tua bisa menjadi pelatih emosi anak selama masa pandemi dan di rumah saja. Misalnya orang tua bisa membuat rutinitas bersama si kecil untuk menjaga kesehatan mental anak.

Menurut Fathya, aktivitas apa pun yang dilakukan bersama orang tua, akan membuat anak merasa aman dan nyaman.

"Bermain apa pun selagi itu bersama orang tua, maka sudah menjadi kebutuhan anak untuk merasa aman dan menjaga mentalnya, bersama care giver-nya," kata psikolog yang juga menempuh pendidikan di University of Amsterdam itu.

Menurutnya, Jika orang tua senang, maka itu adalah aktivitas yang ideal bersama anak.

"Aktivitasnya tidak melulu bermain, bisa memasak bersama, menyiapkan sarapan bersama-sama, membereskan mainan. Itu semua termasuk dalam membangun bonding. Sisi baiknya ketika orang tua lagi di rumah, mereka ada waktu yg lebih banyak bersama anak, dengan aktivitas sehari-hari," tambahnya.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah