Prof Zubairi Jelaskan Fenomena Polifarmasi, Ada Pasien Lansia yang Mendapat 19 Obat Dari Resep Dokter

- 26 November 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi. Zubairi Djoerban menjelaskan bahasa dari polifarmasi pada pasien lansia.
Ilustrasi. Zubairi Djoerban menjelaskan bahasa dari polifarmasi pada pasien lansia. /Pixabay

KlikBondowoso.Com - Polifarmasi adalah penggunaan lebih atau sama 5 macam obat secara bersamaan setiap hari.

Profesor dr. Zubairi Djoerban mengungkapkan adanya fenomena polifarmasi yang perlu ditanggapi.

"Saya mau berbagi tentang polifarmasi. Pasalnya ada pasien lansia yang datang kepada saya mendapatkan 19 obat yang diresepkan untuknya," jelasnya melalui akun twitter @ProfesorZubairi, yang diunggah pada 24 November 2021.

"Ini berbahaya, terutama pada orangtua, karena akan meningkatkan potensi risiko reaksi obat yang merugikan bagi si pasien," jelasnya lebih lanjut.

Menurut Profesor Zubairi, pasien lansia memang hampir selalu ada beberapa penyakit penyerta. Misalnya jantung koroner, gangguan ginjal, darah tinggi, atau diabetes.

"Belum lagi kalau dia ODHA. Penyakit-penyakit ini harus dikontrol. Oleh sebab itu dokter harus bisa memilah obat mana yang harus diberikan," tegasnya.

Profesor Zubairi yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini memberi gambaran, semakin banyak dokter yang dimintai konsultasi, maka akan semakin banyak obat yang diberikan.

"Bayangkan jika satu pasien ditangani empat dokter atau lebih. Berapa banyak obat yang dikonsumsi," jelasnya.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Menjadi Sorotan Usai Mencetak Gol Menakjubkan Bagi Setan Merah

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah