Aryana Sayeed, Penyanyi Pop Asal Afghanistan Mengaku Sedang Diburu Taliban

21 Agustus 2021, 06:17 WIB
Ilustrasi evakuasi. Pemerintah berhasil evakuasi WNI di Afghanistan. /Pixabay/yassinebenzahra2016

KlikBondowoso.Com - Afghanistan sejak Minggu 15 Agustus 2021, dikuasai Taliban. Pemerintahan berubah. Kini menerapkan pemerintaah dengan hukum syariah.

Ketika Afghanistan dikuasai Taliban, ada pernyataan seorang artis asal Afhanistan yang katanya tengah diburu oleh Taliban.

Pengakuan Aryana Sayeed, dirinya diburu Taliban karena menyanyi, mengenakan pakaian modis, dan tidak mengenakan hijab. Aryana Sayeed mengatakan, Taliban memburunya karena ia adalah representasi perempuan yang dianggap tidak sesuai syariat.

Seperti dilansir PR Bekasi dengan judul Janjikan Masuk Surga, Taliban Buru Penyanyi Pop Perempuan Afganistan Ini Karena Dianggap Salahi Syariat.

"Mereka mengatakan bahwa siapapun yang membunuh penyanyi ini akan masuk Surga," tutur Aryana Sayeed.

Aryana Sayeed diketahui adalah seorang penyanyi sekaligus juri dalam acara ajang pencarian bakat menyanyi 'The Voice Afghanistan'.

Berdasarkan keterangan, Aryana Sayeed pertama kali meninggalkan tanah airnya di Afghanistan ketika berusia 8 tahun.

Baca Juga: Minum Jus Buah dan Sayur Tak Penuhi Standar Gizi

Bersama keluarganya, Aryana Sayeed menetap di London, Inggris pada tahun 2000. Aryana diketahui merintis kariernya sebagai penyanyi di sana.

Saat Taliban mengambil alih pemerintahan Afghanistan pada 15 Agustus 2021 kemarin, Aryana Sayeed berhasil melarikan diri ke Turki.

Pada momen pelarian diri tersebut, Aryana Sayeed mengaku malam itu menjadi momen mencekam selama hidupnya.

"Saya baik-baik saja setelah beberapa malam tak terlupakan. Kini saya telah mencapai Qatar dan sedang menunggu penerbangan ke Turki," ujar Aryana Sayeed.

Di sisi lain, juru bicara Taliban Mohammed Naeem mengatakan bahwa Taliban tidak ingin hidup terisolasi.

Naeem juga menegaskan, Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan kaum minoritas, serta kebabasan berkespresi dalam hukum syariat Islam.

"Kami meminta semua negara dan entitas untuk duduk bersama menyelesaikan berbagai masalah," kata Neem dalam wawancara bersama Al Jazeera.*** (Muhammad Azy/PR-Bekasi)

Editor: Sholikhul Huda

Tags

Terkini

Terpopuler