Gelombang Panas Ancam Dunia, China Akan Jadi Salah Satu Terdampaknya

- 9 November 2021, 17:25 WIB
Ilustrasi gelombang panas.
Ilustrasi gelombang panas. /Pixabay/Gerhard G

Panas adalah dampak paling jelas dari pemanasan global dan panas ekstrem di kota-kota di seluruh dunia telah meningkat tiga kali lipat dalam beberapa dekade terakhir, menurut sebuah penelitian baru-baru ini.

Pada musim panas 2020, lebih dari seperempat populasi AS menderita efek panas yang ekstrem, dengan gejala termasuk mual dan kram.

Setidaknya 166.000 orang meninggal karena gelombang panas di seluruh dunia dalam dua dekade hingga 2017, menurut Organisasi Kesehatan Dunia.

Pemerintah Inggris telah berulang kali diperingatkan oleh penasihat iklim resminya bahwa negara itu 'sangat tidak siap' untuk peningkatan panas, terutama di lokasi yang rentan seperti rumah sakit dan sekolah.

Analisis Met Office berasal dari penelitian dari proyek Helix yang didanai Uni Eropa, yang juga memetakan peningkatan risiko banjir sungai, kebakaran hutan, kekeringan, dan kerawanan pangan.

Baca Juga: Atta Halilintar Kemalingan, Bikin Sayembara yang Bisa Menemukan Dapat Hadiah Besar

Hampir seluruh dunia yang berpenghuni dipengaruhi oleh setidaknya satu dampak.

“Salah satu dari dampak iklim menghadirkan visi masa depan yang menakutkan. Tapi, tentu saja, perubahan iklim yang parah akan mendorong banyak dampak, dan peta kami menunjukkan bahwa beberapa wilayah akan dipengaruhi oleh banyak faktor," ungkap Andy Wiltshire, di Met Office, seperti dikutip KlikBondowoso.com melalui Pikiran-Rakyat.com dari The Guardian.

Negara-negara tropis termasuk Brasil, Etiopia, dan India paling terpukul oleh tekanan panas ekstrem, dengan beberapa bagian didorong ke batas kemampuan hidup manusia.

“Peta-peta ini mengungkapkan area di dunia di mana dampak paling parah diproyeksikan terjadi. Namun, semua wilayah di dunia – termasuk Inggris dan Eropa, diperkirakan akan terus mengalami dampak perubahan iklim," ungkap Prof Albert Klein Tank, direktur Met Office Hadley Centre.

Halaman:

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah