Invasi Kerajaan Besar di Dunia Tak Pernah Bisa Menaklukkan Pulau Jawa, Sekalipun Kubilai Khan dan Mongol

- 28 Juni 2024, 16:19 WIB
Gudang Wanita Cantik, Di Sini Tempatnya Raja Jawa Zaman Dahulu Mencari Istri
Gudang Wanita Cantik, Di Sini Tempatnya Raja Jawa Zaman Dahulu Mencari Istri /

KlikBondowoso - Tahun 1289 merupakan titik balik bagi kerajaan Singasari yang terletak di sebelah timur pulau Jawa (Indonesia modern). Kubilai Khan akhirnya berangkat untuk menyelesaikan masalah ini dengan penguasa keras kepala Kertanagara, mengirimkan kedutaan besarnya ke Jawa untuk terakhir kalinya.

Duta Besar Khan menyerahkan pesan Kaisar Yuan ke tangan Kertanagara. Raja perlahan, dengan bermartabat membaca pesan itu, dan kemudian melemparkannya seperti selembar kertas ke lantai dan memerintahkan para duta besar untuk ditangkap, wajah mereka dirusak dan dibuang! Khubilai tidak bisa mentolerir penghinaan seperti itu.

Dan pada tahun 1292 ia akan mengirimkan ekspedisi hukuman yang terdiri dari 1000 kapal dengan 20.000 kavaleri dan infanteri ke pulau yang jauh itu.

Dua sumber terkenal abad ke-13 meninggalkan catatan rinci, satu sebagai laporan ulama kering untuk generasi selanjutnya, yang lain sebagai bacaan rekreasional untuk orang Eropa abad pertengahan.

Yang pertama, Yuanshi, meninggalkan catatan rinci tentang kampanye tentara Mongol ke pantai Indonesia, yang pada saat itu terdiri dari banyak kerajaan kepulauan yang saling bersaing. Naskahnya menyebutkan bahwa pasukan Kublai Khan yang tiba di Pulau Jawa memulai penaklukannya dari kota Tuban yang terletak di utara.

Sumber tersebut juga menyebutkan nama-nama pemimpin militer tersebut. Pasukan tersebut dipimpin oleh jenderal Mongol Shibi dan pemimpin militer Tiongkok Gao Xing. Masing-masing dari mereka memiliki tugas khusus masing-masing: yang satu memimpin pasukan darat, yang lain memimpin armada. Namun komando keseluruhan ekspedisi tersebut dipercayakan kepada pemimpin militer Uighur, Ikemusa.

Kedua, Marco Polo, seorang pengelana dan petualang, langsung terseret ke dalam perang antara Venesia dan Genoa sekembalinya ke tanah air. Dan saat duduk di penjara Genoa (1298-1299), dia mendiktekan halaman-halaman buku masa depannya "On the Variety of Things" kepada teman satu selnya, seorang pegawai dari kota Pisa, seorang Rustician.

Polo teringat akan duduk diam di pelabuhan Sumatera, menunggu angin pasat (angin yang mendukung perjalanan) mengirimnya kembali sehingga ia bisa pulang ke Venesia setelah lama absen (24 tahun). Di Sumatera, ia menghabiskan waktu luangnya dengan mengumpulkan cerita tentang Pulau Jawa.

Dari cerita Polo, para pelaut mengatakan bahwa ini adalah pulau terbesar di dunia, dengan peraturan mematuhi raja agung dan tidak memberikan upeti kepada siapapun. Orang-orang membicarakan kekayaannya dan rempah-rempah yang dihasilkannya.

Halaman:

Editor: Sholahudin Al Ghazali


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah