Akibat Konsumsi Junk Food atau Makanan Tidak Sehat Bisa Tingkatkan Keinginan Untuk Lebih Banyak Makan

14 Januari 2023, 10:22 WIB
Khutbah Untuk Sholat Jumat Lengkap dengan Teks Khotbah Pertama dan Kedua Disertai Doa Singkat /

KlikBondowoso.Com - Hidup sehat merupakan salah satu dambaan setiap orang. Salah satu yang bisa dilakukan adalah menjaga pola makan.

Namun untuk melakukan penjagaan pola makan sangat sulit. Apalagi ketika sudah terbiasa makan Junk Food atau konsumsi makanan tidak sehat.

Berikut ulasan akibat konsumsi junk food, seperti dilansir pikiran-rakyat.com :

Konsumsi makanan tidak sehat alias junk food dapat meningkatkan keinginan kita untuk lebih banyak makan. Biasanya, kita sudah bisa merasakan lapar hanya dengan memandangi hidangan yang mewah.

Namun, ketika kita makan hingga kenyang, bagian tertentu dari otak kita yang disebut hippocampus akan menekan keinginan kita untuk makan.

Menurut hasil penelitian para ahli, makan terlalu banyak junk food seperti kentang goreng, pizza, dan burger, tampaknya membuat regulasi nafsu makan neurologis ini berhenti bekerja. Mengonsumsi junk food dapat memengaruhi hippocampus hanya dalam waktu seminggu, tulis Richard Stevenson dari Macquarie University di Sydney dalam jurnal Royal Society Open Science.

Studi ini menambah informasi tentang perkembangan penelitian yang menunjukkan bahwa makan terlalu banyak junk food tidak hanya akan memengaruhi pinggang Anda, tetapi juga otak Anda. Studi terbaru mengaitkan gula yang kita konsumsi dapat memicu hilangnya ingatan.

Selain itu, makan makanan yang tidak sehat juga sering dikaitkan dengan agresi, depresi, dan stres, bahkan penyusutan di bagian otak tertentu.

Penelitian Stevenson menemukan bahwa makan makanan yang tidak sehat memengaruhi hippocampus untuk meningkatkan hasrat akan lebih banyak makan, meskipun ketika Anda sudah kenyang.

Dalam studi tersebut, para peneliti merekrut 105 sukarelawan muda yang sehat yang biasanya makan makanan seimbang dan kemudian membaginya menjadi dua kelompok. Satu kelompok akan memakan makanan yang kaya akan gula dan lemak jenuh yakni junk food selama delapan hari.

Untuk sarapan, mereka akan diberi sandwich panggang atau wafel belgia dan milkshake, serta berbagai jenis makanan cepat saji untuk makanan utama. Sedangkan kelompok kontrol yang kedua akan terus makan makanan seimbang seperti biasanya.

Pada hari pertama dan terakhir percobaan, subjek di kedua kelompok ditawari berbagai makanan ringan yang tidak sehat sebelum dan sesudah sarapan. Para peserta harus menunjukkan seberapa besar keinginan mereka terhadap makanan ringan itu dan seberapa baik rasanya setelah mencobanya.

Selama tujuh hari masa penelitian, para peneliti menemukan, kelompok yang makan junk food menunjukkan kontrol diri yang lebih lemah daripada kelompok kontrol yang memakan makanan sehat dan seimbang. Bahkan setelah mereka makan, selera mereka akan makanan ringan yang tidak sehat jauh lebih besar.

Kerusakan otak

Melihat hasil penelitian tersebut, para peneliti merekomendasikan untuk menyelidiki peran hippocampus secara lebih rinci. Ternyata, penelitian lain juga menunjukkan bahwa area otak ini sensitif terhadap pengaruh luar seperti insomnia, stres, racun lingkungan, dan depresi.

Oleh karena itu, jika kondisi itu dikombinasikan dengan konsumsi makanan yang tidak sehat, hal ini dapat menyebabkan peningkatan kerusakan pada hippocampus dalam jangka waktu yang panjang.

Jadi, mulai dari sekarang bijaklah memilih makanan. Hindari makanan tak sehat seperti gorengan, aneka kue dan manisan, makanan cepat saji, kopi susu bergula, jus bergula.

Masih banyak jenis junk food lainnya yang tak mungkin disebutkan satu per satu. Intinya, sebagaimana adagium Barat menyebutkan you are what you eat, yang artinya penting untuk mengonsumsi makanan yang baik agar sehat dan bugar.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler