Jangan Diremehkan! Segera Cari Tahu Tanda - Tanda Usus Kotor Dan Bahaya Bagi Kesehatan Tubuh

- 11 April 2024, 14:33 WIB
Ilustrasi kondisi usus kotor dan memiliki banyak bakteri serta cacing di dalamnya.
Ilustrasi kondisi usus kotor dan memiliki banyak bakteri serta cacing di dalamnya. /

4. Kelelahan atau Insomnia
Kamu termasuk sulit tidur atau kebanyakan tidur, nih? Perlu diketahui, hal ini mungkin akan memengaruhi hidupmu.

“Usus menghasilkan banyak serotonin tubuh, yang mempengaruhi suasana hati dan tidur,” jelas Davis. “Fungsi usus, dan aktivitasnya, berinteraksi dengan ritme dan emosi tidur/makan kita.”

Seperti yang kita lihat pada hubungan antara usus dan kesehatan mental, hubungan antara tidur dan kesehatan usus adalah hubungan dua arah. “Tidur penting untuk mencapai usus yang sehat,” kata Dr. Seeley. “Tidur yang cukup setiap malam membantu menjaga kesehatan mikrobioma usus. Kurang tidur dapat menyebabkan masalah pencernaan, dan masalah ini dapat menjadi lingkaran setan.”

5. Mengidam Gula
Beberapa orang menyukai karbohidrat, sedangkan yang lainnya bisa jadi memakan makanan tinggi serat, mengandung lemak tertentu, ragi, atau bahkan gula. Kemudian, ada yang beranggapan bahwa semakin kamu menuruti keinginan tersebut, semakin banyak pula mikroorganisme yang memengaruhi keinginan itu.

Hal ini melanggengkan siklus, menyebabkan ketidakseimbangan dalam ususmu dengan mengambil alih bakteri pro-inflamasi yang menyukai gula, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya juga.

6. Kemurungan, Iritabilitas, dan Kurang Konsentrasi
“Saat saya berbicara dengan pasien saya tentang hubungan antara kesehatan mental dan kesehatan usus, saya biasanya memberi tahu mereka bahwa perasaan dan emosi kita sangat terkait dengan saluran pencernaan,” kata Dr. Seeley.

“Misalnya, ketika otak kita berada dalam kondisi cemas atau depresi, saraf yang menstimulasi otak terus bekerja. Hal yang sama terjadi di saluran pencernaan,” katanya. “Ada saraf yang merangsang usus yang juga mulai aktif, jadi sekarang siklus ini telah tercipta. Gejala psikologis memperburuk gejala gastrointestinal (GI), dan gejala GI memperburuk gejala psikologis. Hal ini dapat berlanjut sampai siklus tersebut diputus melalui pengobatan, gaya hidup dan/atau perubahan pola makan.”

Meskipun hubungan pasti antara usus dan otak tidak sepenuhnya jelas, penelitian menunjukkan banyak bukti mengenai pengaruh kesehatan usus terhadap kondisi mental kita. Lagi pula, lebih dari separuh pasien dengan gangguan iritasi usus besar juga mengalami depresi, kecemasan, atau masalah tidur, dan tidak jarang depresi serta gangguan kecemasan umum dikaitkan dengan masalah pencernaan.***

Halaman:

Editor: Sholahudin Al Ghazali


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah