Awas Salah! Ternyata Seperti Ini Pandangan Islam Mengenai Mati Suri Menurut Buya Yahya

17 Maret 2023, 17:08 WIB
Buya Yahya. Cara Qadha puasa Ramadhan bila lupa jumlahnya yang dijelaskan Buya Yahya /Tangkapan layar Al-Bahjah TV//

KlikBondowoso.com - Istilah mati suri sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Fenomena ini terjadi ketika seseorang yang sudah dianggap meninggal, tiba-tiba hidup kembali.

Biasanya, setelah hidup kembali orang itu menceritakan apa yang ia alami, seperti melihat siksa neraka, bertemu malaikat dan lainnya.

Baca Juga: Posisi Sholat Jamaah untuk Suami Istri Menurut Penjelasan Buya Yahya

Lantas, bagaimanakah pandangan Islam yang sebenarnya terhadap hal ini? Apakah sebagai muslim harus percaya atau tidak?

Dilansir klikbondowoso.com dari sebuah video di kanal Youtube Al-Bahjah TV, berikut merupakan penjelasan Buya Yahya mengenai hal tersebut.

Pada awalnya, Buya Yahya menjelaskan mengenai mati suri dilihat dari segi hukum fiqihnya.

Baca Juga: Apakah Tanda Ketulusan saat Memberi Sesuatu pada Orang Lain? Berikut Pemaparan Buya Yahya

"Ditinjau dari segi fiqih, kalau ada orang terbukti dia mati, maka dia wajib dimandikan dan disholati. Kalau dia bangun lagi, berarti ya orang hidup. Kalo mati lagi, ya dimandikan dan disholati," kata Buya Yahya.

Maksudnya adalah dalam pandangan Islam, yang namanya mati itu hanya terjadi sekali.

Jika seseorang yang dinyatakan mati, kemudian hidup lagi, berarti dia dipandang masih hidup, bukan "pernah mati."

Baca Juga: Jarang Diketahui, di Sinilah Tempat Alam Barzah Berada, Buya Yahya Beri Penjelasan

Begitu juga ketika ia kemudian meninggal kembali, maka dipandang memang sudah meninggal, bukan meninggal lagi.

Adapun berkaitan dengan kewajibannya, seperti sholat, maka dia dihukumi seperti orang yang tidur atau hilang akal total.

Dari segi medis, sebenarnya ada yang mengatakan itu hanya jeda detak jantung yang terlalu lama. Apakah hal ini mungkin terjadi?

"Masalah jantung, kan Allah bisa saja menjadikan (seperti itu). Ashabul Kahfi itu sampai bertahun-tahun. Mungkin sekali yang demikian itu," kata Buya Yahya.

Lantas, bagaimana dengan cerita orang yang katanya mati suri? Apakah hal seperti itu benar-benar terjadi?

"Syariat sudah jelas, gak ada yang demikian itu. Gak ada. (Memang) Malaikat bisa dibohongi? Itu perintah dari Allah untuk menjalankan itu semua," kata Buya Yahya.

Maksudnya, malaikat tidak mungkin salah mencabut nyawa seseorang dan kemudian membatalkan kematian karena kesalahannya karena setiap malaikat mencabut nyawa itu berdasarkan perintah Allah.

Orang sholeh bisa saja atas izin Allah melihat surga neraka atau malaikat karena mendapatkan karomah, tapi bukan berarti dia meninggal.

Selain itu, orang yang mendapatkan karomah hanya menjadikan hal semacam itu antara dirinya dan Allah serta tidak perlu disebar-sebarkan atau dipamerkan.***

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Al Bahjah TV

Tags

Terkini

Terpopuler