Khutbah Jumat tentang Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah dari DMI Bondowoso dan BKKBN

- 23 Juni 2021, 10:30 WIB
Khutbah Jumat dengan judul Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah dari DMI Bondowoso.
Khutbah Jumat dengan judul Membangun Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah dari DMI Bondowoso. /freepik.com/pinnacleanimates

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’at Rahimakumullah.

Petunjuk yang kedua, Kepemimpinan keluarga ada pada suami. Karena kodrat fitrahnya laki-laki itu memang lebih kuat dari wanita. Tidak mungkin wanita yang akan memimpin dan tidak mungkin pula tanpa pimpinan. Hal tersebut dijelaskan dalam surah Al-Baqarah Ayat 228 :
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِىْ عَلَيْهِنَّ بِاْلمَعْرُوْفِ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ وَاللهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ.

Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang baik. Akan tetapi laki-laki (para suami) mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada mereka (istrinya). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah : 228)

Apa yang dimaksud satu tingkatan kelebihan antara laki-laki dan perempuan tersebut ? Dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa’ ayat 34 Allah berfirman :

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ.

Kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian harta mereka.” (QS. An-Nisa’ : 34)

Dalam kedua ayat diatas, jelas bahwa kepemimpinan keluarga ada pada laki-laki atau suami, karena kelebihan kodrat fisiknya dan keharusan nafkah atau pembiayaan kebutuhan keluarga ada pada suami. Suami sebagai pemimpin dan kepala rumah keluarga, tak ubahnya seperti "kepala" yang tak bisa jalan tanpa ada anggotanya, seperti kaki, tangan dan lain-lain. Maka diperlukan adanya anggota keluarga yang baik dan sehat dengan memberinya perhatian dan pengertian. Jangan sampai istri dan anggota keluarga lain menderita. Oleh karena itu, peran suami sangat besar bagi kesejahteraan dan kebahagiaan, keharmonisan dan kesakinahan sebuah rumah tangga.

Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’at Rahimakumullah.

Petunjuk yang ketiga dalam membina rumah tangga, adalah adanya saling pengertian antara suami, istri dan anggota keluarga lainnya. Sebagaimana telah kami uraikan diatas, bahwa suami dan istri masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Apabila masing-masing melaksanakan kewajibannya dan memenuhi haknya, saling tenggang rasa dan bertanggung jawab masing-masing sesuai dengan posisi dan fitrahnya, niscaya rumah tangga itu akan bahagia, harmonis dan sakinah.

Tenggang rasa atau saling pengertian berarti pula saling menjauhi sikap atau pembicaraan yang dapat menyinggung perasaan orang lain, merasa tidak dihargai atau dihina, seolah-olah diremehkan dan lain sebagainya. Orang akan merasa bahagia jika ia merasa dihargai. Karena itu, hargai dan hormati orang lain. Dengan menghargai dan menghormati orang lain, berarti kita telah menghargai dan menghormati diri kita sendiri.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah