Khutbah Jumat Tema Islam Agama Yang Benar

- 22 September 2021, 20:54 WIB
Masjid sebagai Tempat Ibadah Shalat Jumat. Khutbah Jumat Tema Islam Agama Yang Benar
Masjid sebagai Tempat Ibadah Shalat Jumat. Khutbah Jumat Tema Islam Agama Yang Benar /Pixabay.com/beingboring

“Tiap-tiap ummatku masuk Surga kecuali yang menolak. Ditanyakan kepada beliau: “Siapa yang menolak ya Rasululllah?” Beliau menjawab: “Siapa yang taat kepadaku ia akan masuk Surga dan siapa yang durhaka kepadaku maka ia telah menolak”. (HR. Al-Bukhari).

Jamaah Jumat yang berbahagia.
Konsep yang kedua: Seorang muslim harus memahami bahwa Allah tidak ridla, jika dalam peribadatan kepadaNya, Dia disekutukan dengan selainNya. Sekalipun Malaikat yang dekat denganNya ataupun Nabi utusanNya, sebagaimana firmanNya:
“Dan sesungguhnya masjid-masjid adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun didalamnya disamping (menyembah ) Allah..” (Al-Jin: 18)

Konsep yang ketiga: Jika sudah menjadi orang yang taat kepada Rasul Allah, dan bertauhid kepada Allah, maka konsekwensi berikutnya yang harus dipahami adalah prinsip Wala’ dan Bara’. Artinya loyalitasnya hanya diberikan kepada Allah dan RasulNya dan orang-orang yang beriman. Sebaliknya ia tidak memberikan kecintaan dan kasih sayangnya kepada siapapun yang menentang Allah dan RasulNya, sekalipun kerabat terdekatnya.

Kaum muslimin jamaah Jumat yang berbahagia.
Itulah hakikat Islam yang dengan ucapan singkat berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dengan cara mentauhidkan-Nya; bersikap patuh terhadapNya dengan cara menjalankan ketentuan-ketentuanNya; dan bersikap membebaskan diri; mem-benci dan memusuhi kemusyrikan beserta para pendukungnya.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: قُلْ هَذِهِ سَبِيْلِيْ أَدْعُوْ إِلَى اللهِ عَلَى بَصِيْرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِيْ وَسُبْحَانَ اللهِ وَمَا أَنَا مِنَ المْشُرْكِيِنْ.َ
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُوْا اللهَ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT Pertamina Untuk D3, Berikut Persyaratannya

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ قَالَ اللهُ تَعَالَى: اَلْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَلاَ تَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِيْنَ.

Ma'asyirol Muslimin rahimakumullah
Berdasarkan keterangan dan uraian kami pada khutbah pertama, maka ummat Islam hendaknya benar-benar mampu membuktikan bahwa syari’at Islam yang akan menghantarkan pemeluknya menuju sukses hidup di dunia dan di akhirat, Sedangkan agama lain selain Islam jelas batil dan tidak bermanfaat.

Sebagai bukti seorang telah mempercayai Islam sebagai agama yang benar, maka ia harus mengikuti dan taat kepada Rasul Nya, bertauhid kepada Allah dan hanya memberikan loyalitasnya kepada Allah, RasulNya, dan kaum Muslimin, serta memberikan permusuhan kepada musuh-musuh Allah dan RasulNya.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x