Namun ketika ditanya kenapa harus menangis? Nabi menjawab sikap yang benar yang dilakukan seorang muslim ketika mengalami kesedihan kesusahan
إِنَّهَا رَحْمَةٌ
[HR Bukhari 1220]
Wahai tangisan ini adalah implementasi dari kasih sayang seorang ayah.
Dalam riwayat lain beliau mengatakan,
إن العين لتدمع
Sungguh kedua mata itu bisa saja menangis.
وإن القلب ليحزن
Dan sungguh hati itu tersayat-sayat pilu karena sedih.
ﻭَﻻَ ﻧَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﻳُﺮْﺿِﻲ ﺭَﺑَّﻨَﺎ
Namun demikian apapun yang terjadi walaupun mata menangis meneteskan air mata, hati bersedih tidak menjadikan lisan kita sembrono (gegabah) dalam bertutur kata menjerit histeris, tidak.
Tetap saja apapun kondisinya,
لاَ نَقُولُ إِلاَّ مَا يَرْضَى رَبُّنَا،