Kemudian negara kita aman, rumah dan diri kita aman, tapi kita sakit stroke (misalnya) sehingga lidahnya kelu sulit berbicara. Apa gunanya sekarang aman dan sehat tapi tidak bisa makan, dan akhirnya yang haram jadi halal gara-gara masalah perut.
1. Rasa Aman
Maka para hadirin yang Allah ‘Azza wa Jalla rahmati,
Inilah dia resepnya hidup nyaman yang tiga hal tadi. Miliki yang pertama;
آمِنًا فِي سِرْبِهِ
Aman di tempat tinggal kita, maka itu merupakan satu kenikmatan dari Allah Azza wa Jalla. Di rumah kita aman, di kampung dan negeri kita aman, maka doakan negeri kita diberikan keamanan oleh Rabbul Alamin Tabaroka wa Ta’ala. Jangan sampai dikuasai oleh orang-orang di luar islam dan musuh yang ingin menghancurkannya.
Allah ‘Azza wa Jalla menyebutkan satu kata kunci yang menerangkan, bahwasannya jaminan aman ini akan datang dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan beberapa sebab. Saya sebutkan satu sebab saja, yaitu di dalam suratul An’am ayat 82. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ࣖ ﴿الأنعام : ۸۲﴾
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am[6]: 82)
Ayat ini didukung pula di surat An Nur ayat 55. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ