Maksudnya adalah dalam pandangan Islam, yang namanya mati itu hanya terjadi sekali.
Jika seseorang yang dinyatakan mati, kemudian hidup lagi, berarti dia dipandang masih hidup, bukan "pernah mati."
Baca Juga: Jarang Diketahui, di Sinilah Tempat Alam Barzah Berada, Buya Yahya Beri Penjelasan
Begitu juga ketika ia kemudian meninggal kembali, maka dipandang memang sudah meninggal, bukan meninggal lagi.
Adapun berkaitan dengan kewajibannya, seperti sholat, maka dia dihukumi seperti orang yang tidur atau hilang akal total.
Dari segi medis, sebenarnya ada yang mengatakan itu hanya jeda detak jantung yang terlalu lama. Apakah hal ini mungkin terjadi?
"Masalah jantung, kan Allah bisa saja menjadikan (seperti itu). Ashabul Kahfi itu sampai bertahun-tahun. Mungkin sekali yang demikian itu," kata Buya Yahya.
Lantas, bagaimana dengan cerita orang yang katanya mati suri? Apakah hal seperti itu benar-benar terjadi?
"Syariat sudah jelas, gak ada yang demikian itu. Gak ada. (Memang) Malaikat bisa dibohongi? Itu perintah dari Allah untuk menjalankan itu semua," kata Buya Yahya.
Maksudnya, malaikat tidak mungkin salah mencabut nyawa seseorang dan kemudian membatalkan kematian karena kesalahannya karena setiap malaikat mencabut nyawa itu berdasarkan perintah Allah.