Ceramah Singkat atau Kultum Ramadhan: Malu, Salah satu Sifat Wajib Seorang Muslim

- 7 April 2023, 19:55 WIB
Ilustrasi masjid
Ilustrasi masjid /JG/SWASTI/Pixabay

Padahal sepuluh malam terakhir ini adalah grand finalnya Ramadhan. Bagaimana dosa bisa membuat orang malas beribadah? Jawabnya adalah firman Allah Ta’ala:

وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا ۖ فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ

“Dan balasan suatu keburukan adalah keburukan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” [Quran Asy-Syura: 40].

Dalam ayat ini, Allah Ta’ala berfirman, “Dan balasan suatu keburukan adalah keburukan yang serupa”.

Artinya keburukan yang kita lakukan di awal Ramadhan menimbulkan keburukan di akhir Ramadhan.

Keburukan tersebut berupa jauhnya kita dari ketaatan. Sehingga menyebabkan kita terjauh pula dari pahala. Padahal pahala di waktu tersebut berlipat-lipat.

Bahkan di dalamnya terdapat lailatul qadr yang lebih baik dari 1000 bulan. Atau setara dengan lebih dari 83 tahun.

Hal yang membuat kita malas shalat di sepuluh hari terakhir adalah dosa kita malas shalat di hari-hari sebelumnya.

Yang membuat kita menggibahi orang di sepuluh hari terakhir adalah perbuatan gibah kita di hari-hari sebelumnya.

Dosa-dosa ini akan menghambat kinerja kita. Dosa-dosa ini adalah beban di pundak-pundak kita.

Halaman:

Editor: Muhammad Irwanzah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah