KlikBondowoso.Com - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mencopot Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam Polri.
Kapolri mengganti jabatan ini dengan TR khusus. Sebab berkaitan dengan kasus tewasnya Brigadir Joshua yang ditembak Bharada E pada 8 Juli 2022.
Jabatan Kadiv Propam Polri yang sebelumnya dijabat oleh Irjen Ferdy Sambo digantikan oleh Irjen Syahar Diantono.
Irjen Pol Ferdy Sambo sendiri dimutasi ke posisi Pelayanan Markas (Yanma) Polri.
Hal itu berdasarkan urat mutasi Irjen Pol Ferdy Sambo tertuang dalam Surat Telegram Nomor 1628/VIII/Kep/2022 tertanggal 4 Agustus 2022.
"Yang dimutasi sebagai Pamen Yanma Polri dalam status proses riksa Irsus Timsus," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangan terbarunya, dikutip dari PikiranRakyat.
Baca Juga: Akhirnya! Temuan 10 Ponsel Perlahan Bongkar Misteri Kematian Brigadir Joshua, Milik Siapa Saja?
Lalu seperti apa sepak terjang Irjen Pol Syahar Diantono sebelum menjabat Kadiv Propam menggantikan Irjen Pol Ferdy Sambo?
Diketahui, Irjen Pol Syahar Diantono merupakan lulusan Akpol sejak tahun 1991 silam.
Jabatan terakhir Syahar Diantono adalah Wakil Keamanan Badan Reserse Kriminal (Wakabareskrim) Polri.
Irjen Pol Syahar Diantono merupakan anggota Polri yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Syahar diantono dilahirkan di Blora, Jawa Tengah pada 2 Februari 1970 silam, yang berarti sudah berusia 52 tahun.
Jejak pengalamannya di Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terbilang tak main-main.
Syahar pada tahun 2020 pernah menduduki jabatan sebagai Kapolres Pasuruan.
Baca Juga: Siapa Pengganti Irjen Ferdy Sambo? Ini Profil dan Pengalaman Irjen Syahar Diantono
Setahun berlalu, dia kemudian dipercaya menjabat sebagai Wadirreskrimsus Polda Jatim.
Selanjutnya pada tahun 2012 Syahar menempati posisi sebagai Kasubdit VI Dittipideksus Bareskrim Polri.
Dua tahun kemudian dia berpindah posisi lagi sebagai Dirreskrimsus Polda Kepulauan Riau.
Hingga pada tahu 2019 Syahar menjabat sebagai Karo PID Divhumas Polri.
Dengan sekian rekam jejaknya itu, Syahar telah menangani berbagai kasus yang menjadi sorotan publik.
Salah satunya pada 2018, Syahar mengusut kasus ujaran kebencian yang mengarah pada Bahar bin Smith.
Syahar juga orang yang menangani kasus penyelewengan budidaya dan ekspor 73.200 benih lobster dengan tersangka Kusmianto alias Lim Swie King alias Aan.***