Tahun Baru Islam, Presiden Jokowi Ajak Masyarakat Hijrah

- 10 Agustus 2021, 08:00 WIB
Presiden Jokowi berikan pidato tahun baru 1 Muharam 1443 Hijriah yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan RI
Presiden Jokowi berikan pidato tahun baru 1 Muharam 1443 Hijriah yang bertepatan dengan bulan kemerdekaan RI /Twitter.com/@setkabgoid/BPMI Setpres

KlikBondowoso.Com - Tahun baru Islam jatuh pada 10 Agustus 2021. Peringatan tahun baru Islam 1443 H, masih dilingkupi Pandemi Covid-19.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk hijrah. Hijrah menjadi lebih baik.

Presiden Joko Widodo mengatakan, penyesuaian tersebut merupakan bentuk ikhtiar untuk perubahan yang lebih baik dan contoh hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

“Itu adalah ikhtiar kebaikan, itu salah satu contoh dari hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kesadaran untuk menjadi lebih baik, kesadaran untuk rela berkorban demi hal-hal yang lebih besar, kesadaran untuk membangun budaya hidup baru yang lebih bermanfaat dan produktif,” ujar Presiden Joko Widodo, seperti dikutip KlikBondowoso dari BPMI Setpres pada, Selasa 10 Agustus 2021.

Presiden Joko Widodo berharap agar momen tahun baru 1 Muharam 1443 Hijriah yang juga bertepatan dengan bulan kemerdekaan dapat dimanfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar baik lahiriah maupun batiniah dalam melawan pandemi Covid-19.

“Proklamasi 17 Agustus 76 tahun yang lalu merupakan wujud hijrah kita melepaskan diri dari kolonialisme untuk menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat. Momentum ini harus kita manfaatkan untuk melipatgandakan ikhtiar lahiriah dan batiniah dalam melawan pandemi,” tegasnya.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Pelaku Usaha dan Pekerja di Kabupaten Lumajang Menyerah

Jokowi menegaskan, masa pandemi juga memberikan pelajaran berharga untuk direnungkan. Banyak pelajaran yang dapat diambil dari perjuangan Nabi Muhammad SAW semasa hijrah dari Makkah ke Madinah yang telah membuat Islam berkembang pesat, menyebar luas, dan menjadi kekuatan yang disegani di jazirah Arab. Untuk mencapainya, dibutuhkan pengorbanan untuk meninggalkan hal-hal yang menghambat kemajuan, serta kebersamaan, keberanian, dan solidaritas untuk mengatasi ancaman.

“Perbedaan latar belakang sosial dan budaya justru menjadi kekuatan. Persaudaraan kaum muhajirin dan ansar dalam menyukseskan perjuangan dakwah nabi merupakan uswah, merupakan contoh,” lanjutnya.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: BPMI Setpres


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah