Studi baru ini menjadi yang pertama membandingkan tidak hanya antibodi, tetapi juga sel-T pada ketiga vaksin. Sel-T juga bagian penting dari sistem kekebalan, dan mungkin menawarkan perlindungan yang lebih tahan lama bahkan setelah antibodi turun.
"Respons sel T kemungkinan berkontribusi pada perlindungan vaksin terhadap penyakit parah. Respons sel T relatif stabil untuk ketiga vaksin selama delapan bulan," kata Barouch, dikutip KlikBondowoso dari Antara.
Direktur penyakit menular di South Shore Health, Dr. Todd Ellerin mengatakan, semakin tinggi titer antibodi penetralisir, semakin terlindungi Anda dari infeksi.
Menurut dia, inilah alasan ada keuntungan pemberian dua dosis vaksin mRNA dibandingkan dengan dosis tunggal Johnson & Johnson dalam mencegah infeksi.
Tetapi, ketika berbicara penyakit parah, maka vaksin-vaksin yang tersedia sama hebatnya.***