Ketua Tanfidziyah PWNU Jabar Instruksikan LPBHNU Kawal Kasus Teror Terhadap Ulama Di Indramayu

- 11 Maret 2022, 23:09 WIB
Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad menginstruksikan jajaran pengurus LPBHNU Jawa Barat yang barus saja dilantik untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.
Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad menginstruksikan jajaran pengurus LPBHNU Jawa Barat yang barus saja dilantik untuk mengawal kasus ini hingga tuntas. /FB/Cirebon Raya

KlikBondowoso.com - Aksi Teror dengan percobaan pembunuhan terhadap Ketua Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN) Kabupaten Indramayu, KH Farid Ashr Waddahr dan keluarganya pada Selasa malam 8 Maret 2022 sekitar pukul 23.30 WIB lalu dianggap sebagai kasus serius oleh PWNU Jawa Barat.

Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad menginstruksikan jajaran pengurus LPBHNU Jawa Barat yang baru saja dilantik untuk mengawal kasus ini hingga tuntas.

Pelaku yang tertangkap saat kejadian, babak belur dihajar massa. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku penyerangan dan percobaan pembunuhan kepada Ulama tersebut.

Baca Juga: Penyerangan Ulama Kembali Terjadi, Korban Pimpinan Ponpes di Indramayu, Pelaku Apakah Gangguan Jiwa?

Dikutip KlikBondowoso.com dari Indramayu Hits, Kiai Juhadi meminta advokat NU untuk bergerak cepat membantu keluarga korban dan melakukan pendampingan secara penuh.

“Kami sudah instruksikan ke LPBHNU agar segera turun mencari fakta-fakta di lapangan, untuk mengungkap fakta yang sebenarnya tentang kejadian tersebut, sekaligus melakukan langkah pendampingan hukum dan advokasi terhadap korban,” papar kiai asal Indramayu itu.

Kiai Juhadi mengaku sangat prihatin atas kejadian itu. Ia juga mengutuk perilaku biadab yang meneror ulama tersebut.

Pihaknya mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut kasus tersebut secara terang benderang dan menghukum pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.

Baca Juga: Ulama Membagi Teman Menjadi Empat Kategori, Jangan Salah Pilih

“Kepada korban dan keluarganya semoga diberikan ketabahan dan bisa segera pulih kembali seperti sedia kala,” tutur Kiai Juhadi.

Pihaknya mengimbau kepada Nahdliyin untuk tidak menyebarkan foto dan video korban dan pelaku di medsos, karena mengandung unsur sadisme serta menjaga perasaan korban dan keluarganya.

“Tolong hentikan penyebaran foto dan video di medsos, itu sangat tidak etis dan melanggar aturan, saya juga menghimbau kepada Nahdliyin di Jawa Barat untuk tenang, tidak terpengaruh dengan kabar yang beredar, biarkan tim LPBHNU bekerja secara professional dan kita berikan kepercaryaan kepada penegak hukum untuk mengusut kasus tersebut secara tuntas,” lanjut dia.

Ketua LPBHNU Jawa Barat, Mahfudin menambahkan, lembaganya sudah membentuk tim dan langsung turun ke lapangan untuk melakukan pendampingan dan advokasi sekaligus mengungkap fakta yang sebenarnya demi membantu korban dan keluarganya.

Baca Juga: Mengalir Dukungan Kepada Majelis Ulama Indonesia, Hastag #dukungMUI Trending Di Twitter

“Baru satu hari kami dilantik langsung dihadapkan pada kasus penganiayaan yang menimpa kiai NU, tapi kami sangat siap untuk membela kiai, ini adalah tugas mulia dan kami akan bekerja secara sungguh-sungguh demi menjalankan instruksi Ketua PWNU Jawa Barat,” ujar Mahfudin.

Pengacara senior itu menyampaikan, pihaknya akan melakukan berbagai langkah di antaranya membentuk tim pendampingan dan advokasi yang meliputi para pengacara NU yang handal.

Pihaknya akan bergerak cepat, tim pendampingan dan advokasi kemudian turun ke Polres Indramayu untuk berkoordinasi dengan Kapolres serta penyidik.

“Setelah itu kami membesuk korban di Pesantren An-Nur Desa Tegalmulya, Kecamatan Krangkeng-Indramayu. Kami memohon do’a serta dukungan dari semua pihak agar kasus ini segera terselesaikan,” kata dia.***(Kalil Sadewo / Indramayu Hits)

Editor: N.A Pertiwi

Sumber: Indramayu Hits


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah