Tragedi Gerbong Maut: Nasib Tragis 46 Pejuang Bondowoso saat Agresi Militer 1, Belanda Lakukan Hal Kejam Ini

- 15 Juli 2022, 08:29 WIB
Monumen gerbong maut Bondowoso, jejak agresi militer 1 Belanda.
Monumen gerbong maut Bondowoso, jejak agresi militer 1 Belanda. /

"Kami bukan sejarawan, hanya melakukan riset untuk kebutuhan pementasan," sambungnya.

Pada agresi militer 1 itu, Belanda mulanya turun di Situbondo, kemudian bergerak ke Jember melalui dua jalur.

Baca Juga: Apa Budaya Khas Korea Selatan? Berikut 5 Budaya Yang Masih di Lakukan Oleh Masyarakat Negeri Ginseng

“Koloni 1 tujuannya Situbondo - Bondowoso - Jember, sementara koloni 2 dari Situbondo - Probolinggo - Lumajang – Jember,” katanya.

Kemudian, pada Senin 20 Juli 1947 sore, Belanda berhasil menguasai pabrik gula (PG) Prajekan Bondowoso juga Markas Batalyon pasukan Semut Merah.

Belanda lalu memutuskan bermalam di sana.

Baca Juga: Adab Yang Harus Dilakukan Saat Menunaikan Ibadah Haji di Tanah Suci, Kunci Agar Menjadi Haji Mabrur

“Selasa, 21 Juli 1947 pagi, pasukan Belanda dari PG Prajekan menuju ke Bondowoso. Di perjalanan itu terjadi pertempuran, termasuk di Kecamatan Tapen, Klabang, Wonosari dan lainnya,” tutur pria 46 tahun tersebut.

Belanda berangkat mengendarai kendaraan truk-truk dan didampingi pesawat-pesawat tempur dari jalur udara.

"Pada siang harinya, pusat pemerintahan Bondowoso berhasil dikuasai," ungkap warga Desa/Kecamatan Curahdami ini.

Halaman:

Editor: Deni Ahmad Wijaya

Sumber: GAS Bondowoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x