Reaktivasi Jalur Kereta Api Jember-Panarukan, Program Intermoda Presiden Jokowi, Warga Bondowoso Nostalgia

- 17 Juli 2022, 21:53 WIB
Ilustrasi reaktivasi jalur kereta api Jember-Panarukan wujud program intermoda Presiden Jokowi.
Ilustrasi reaktivasi jalur kereta api Jember-Panarukan wujud program intermoda Presiden Jokowi. /Humas PT KAI Daops IX Jember/

KlikBondowoso.com - Ada wacana reaktivasi jalur kereta api dari Kalisat, Kabupaten Jember ke Panarukan, Kabupaten Situbondo.

Jika terwujud, maka hal itu merupakan wujud sukses program intermoda Presiden Jokowi.

Warga di Kabupaten Bondowoso salah satu yang akan menerima dampak dari realisasi program tersebut.

Baca Juga: Rekap Hasil Pertandingan Final Singapore Open 2022 Hari Ini: Dapatkan Tiga Trofi, Indonesia Menjadi Juara Umum

Baca Juga: Tradisi Unik Asal Kalimantan Tengah, Ritual Tiwah Dari Suku Dayak Ngaju: Pengertian, Makna dan Tahapannya

Humas Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur, Alvaviega Septian Pravangasta membeberkan hasil survei.

Survei itu tentang keinginan warga berpindah ke moda transportasi kereta api, apabila jalur kereta api Kalisat-Panarukan dibuka kembali.

Berdasar data, 87,05 persen pengendara mobil jalur Kalisat-Bondowoso-Situbondo-Pelabuhan Panarukan ingin berpindah ke moda transportasi kereta api.

Baca Juga: Budaya Indonesia Dianggap Tak Lazim:Jangan Menggunakan Sandal Jika Memakai Kaos Jika di Negara Luar!

"Untuk pengendara kendaraan umum tingkat beralih ke KA sebesar 96,27 persen dan pengendara sepeda motor sebesar 97,74 persen," sebutnya dikonfirmasi via pesan singkat.

Ia mengatakan, reaktivasi jalur kereta api Kalisat-Panarukan ini merupakan project jangka panjang hingga tahun 2030 sesuai yang tertuang di Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS).

"Tapi karena jalur ini masuk dalam paket percepatan pembangunan di Perpres 80/2019 dan jadi prioritas, maka kita berpacu dengan waktu. Idealnya, tahun 2024 DED sudah harus terbit sehingga bisa dilakukan konstruksi," paparnya.

Baca Juga: Siapa Berani? Adu Kekuatan Betis dalam 'Mallanca', Tradisi Unik Syukuri Hasil Panen di Bone

Namun, dana yang reaktivasi jalur kereta api tersebut dipastikan akan menelan banyak anggaran.

"Investasi untuk pembangunan ulang dalam studi kami lebih banyak ke prasarana rel. Taksiran harga 1 KM sekitar Rp 2,5 miliar sampai Rp 3 miliar," bebernya.

Tujuan dari reaktivasi jalur kereta api ini sebagai implementasi program intermoda Presiden Jokowi.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Final Tunggal Putra Singapore Open 2022: Anthony Ginting Akhirnya Mendapatkan Gelar Juara

"Jalur ini dapat menjadi intermoda dengan terhubung ke Pelabuhan Panarukan," tegasnya.

Jalur kereta api Kalisat-Panarukan nonaktif sejak 18 tahun silam.

Sulasmi, warga RT 21 RW 05, Dusun Sengal, Desa Wonosuko, Kecamatan Tamanan, Bondowoso adalah penduduk yang telah lama tinggal di sekitar jalur KA nonaktif itu.

Baca Juga: Tradisi Pesta Ulang Taun di Indonesia Dianggap Tak Lazim di Negara Lain? Ini Penyebabnya!

“Dulu kereta lewat 3 kali dalam sehari. Pukul 07.00, 12.00 dan 15.00. Sekarang sudah gak ada lagi,” paparnya dilansir dari Jember Network yang tayang Senin, 28 Maret 2022.

Di sekitar rumah tinggal Sulasmi, ada alat peraga sinyal tebeng tipe Krian.

Dimana ternyata sepanjang jalur Kalisat-Panarukan terdata hanya tersisa 5 buah saja alat tipe tersebut.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Final Singapore Open 2022 Hari Ini: Leo/Daniel Menjadi Juara Setelah Kalahkan Fajar/Rian

“Mungkin dusun ini dinamakan Sengal karena ada (alat peraga) sinyal itu. Soalnya itu katanya ada sejak zaman Belanda,” kenangnya.***

Editor: Deni Ahmad Wijaya

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x