KlikBondowoso.Com - Pestisida menjadi salah satu 'obat' wajib bagi para petani untuk menyelamatkan tanamannya.
Namun sebenarnya secara jangka panjang, pestisida memiliki efek berbahaya.
Bahaya Pestisida bagi Kesehatan, Pestisida yang masuk ke tubuh dapat merusak sel dan mengganggu fungsi organ.
Jika terjadi secara terus-menerus, paparan pestisida berisiko menimbulkan beberapa masalah kesehatan bagi manusia, seperti:
1. Gangguan reproduksi
Pestisida dapat meneyebabkan gangguan reproduksi, baik pada pria maupun wanita. Pada pria, pestisida dapat menyebabkan gangguan hormon yang kemudian bisa mengakibatkan penurunan produksi sperma.
Sementara itu, wanita yang sering terpapar pestisida berisiko mengalami gangguan kesuburan dan melahirkan secara prematur.
2. Gangguan kehamilan dan perkembangan janin
Pestisida mengandung bahan kimia yang dapat merusak sistem saraf. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk menghindari paparan pestisida, terutama pada trimester pertama kehamilan.
Pasalnya, pada 3 bulan pertama kehamilan, sistem saraf janin sedang berkembang pesat. Bila ibu hamil terpapar pestisida pada masa ini, risiko terjadinya komplikasi kehamilan, cacat pada janin, dan keguguran bisa meningkat.
Baca Juga: Kenali 5 Gangguan Mata yang Sering Terjadi ala dr.Cellen Rei Setiawan
Baca Juga: Hasil Penelitian, Orang Memiliki Kadar Asam Lema Susu Tinggi, Rendah Resiko Kardiovaskular
3. Penyakit Parkinson
Penelitian menunjukkan bahwa pestisida diduga mampu meningkatkan risiko seseorang menderita penyakit Parkinson, terutama bila paparannya tinggi dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini disebabkan oleh racun di dalam pestisida yang dapat merusak saraf tubuh.
4. Pubertas dini
Ini juga merupakan bahaya pestisida lainnya. Bahan kimia pada pestisida diduga dapat meningkatkan produksi hormon testosteron yang dapat menyebabkan pubertas dini pada anak laki-laki.
5. Penyakit kanker
Telah banyak penelitian yang mengaitkan paparan pestisida dalam jangka panjang dengan kemunculan kanker, seperti kanker ginjal, kulit, otak, limfoma, payudara, prostat, hati, paru-paru, dan leukimia. Para pekerja pertanian adalah yang paling rentan terhadap risiko ini.***