Salah Kaprah Berjemur Vitamin D Hanya Pagi Hari, dr. Henry Suhendra Ungkap Faktanya

- 23 Juli 2021, 10:11 WIB
dr. Henry Suhendra jelaskan Viamin D 100 persen yang bisa lawan Covid-19
dr. Henry Suhendra jelaskan Viamin D 100 persen yang bisa lawan Covid-19 /Instagram @b19doc/

KlikBondowoso.Com - Banyak cara dilakukan untuk melawan Covid-19. Salah satunya dengan menguatkan imun seseorang.

Cara yang dilakukan adalah mengunduh Vitamin D gratis yang disediakan alam. Yakni berjemur.

Namun banyak yang salah kaprah. Orang berjemur untuk mendapatkan Vitamin D, dari dahulu menganggap jika hanya pagi hari saja.

Namun anggapan itu ternyata terbantahkan. Teori berjemur untuk mendapat Vitamin D hanya pagi hari, adalah pemikiran kuno.

Dijelaskan dr. Henry Suhendra, jika Vitamin D untuk melawan Covid-19 ada pada kisaran pukul 11.00 WIB sampai 13.00 WIB. Sehingga mendapatkan vitamin D dengan daya 80-100 persen.

"Ultraviolet itu hampir tidak ada kalau pagi, adanya maksimum itu jam 11 sampai jam satu (13.00 WIB, Red)," terang dr. Henry Suhendra dikutip KlikBondowoso.Com dari Youtube Melaney Ricdardo, pada Jumat 23 Juli 2021.

Menurutnya jika tidak pada jam itu, maka serapannya di darah hanya maksimal 40 persen saja.

Baca Juga: Manfaat Kimchi Salah Satunya Meningkatkan Imun Dimasa Pandemi Covid-19

"Saya sebagai dokter tulang, kalau untuk patah tulang baiklah (yang 40 %, Red). Untuk penyembuhan baik untuk membantu, tapi untuk lawan covid gak bisa," jelasnya.

Menurutnya untuk lawan Covid-19 harus pada saat puncak. Yakni pada pukul 11.00 WIB - 13.00 WIB.

Lebih lanjut, menurut dr. Henry Suhendra  membenarkan pendapat Melaney Ricardo jika anak kampung lebih kebal Covid-19. Sebab mereka bermain di panasan. Berbeda dengan anak kota yang banyak di dalam ruangan ber AC.

Dr. Henry Suhendra menambahkan, Vitamin D yang 100 persen, bisa melawan 16 jenis kanker. Ia memisalkan seperti kanker prostat, kanker payudara dan lain sebagainya.

Perlu diketahui, dr. Henry Suhendra, SpOT. Adalah dokter ortopedi (tulang) spesialis bedah ortopedi. Praktek di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta Pusat.

Ia menempuh pendidikan kedokteran di FK Universitas Airlangga Surabaya, dan lulus pada 1992 jurusan Orthopaedi.

Berikutnya pada 1993, mengikuti Fellowship Sport Medicine, Massachusetts General Hospital Boston USA.***

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x