Pesawat China Eastern Airlines Jatuh di Pegunungan Guangxi, Sempat Menukik Tajam dana Hitungan Menit

21 Maret 2022, 23:57 WIB
Pesawat Boeing 737 China Eastern jatuh di Guangxi, berita selanjutnya baca laman dibawah ini /Reuters/Carlos Garcia Rawlins/

KlikBondowoso.Com - Beranda situs resmi China Eastern Airlines berubah menjadi hitam putih pada pukul 17.07 waktu setempat.

Latar hitam putih di situs China Eastern Airlines (CEA) diduga sebagai tanda berkabung atau duka cita atas kecelakaan yang menimpa pesawat China Eastern Airlines di Pegunungan Guangxi.

Pada pukul 16.54 waktu setempat, CAAC (Civil Aviation Administration of China) mengonfirmasi bahwa memang benar ada pesawat jatuh di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang China.

Pesawat China Eastern Airlines dengan jenis Boeing 737-800NG, jatuh dan membawa sebanyak 123 penumpang dan sembilan awak pesawat pada Senin, 21 Maret 2022.

Dilansir dari The Guardian, pesawat China Eastern Airlines berangkat dari Kunming pada pukul 1 siang tetapi tidak mencapai tujuan yang dijadwalkan di Guangzhou, China.

Data pelacakan penerbangan menunjukkan pesawat jatuh dari sinyal radar ke barat daya Wuzhou sesaat sebelum pukul 14.30 waktu setempat.

Data pelacakan tersebut juga menunjukkan bahwa pesawat Boeing 737 China Eastern Airlines jatuh dengan tajam dan kehilangan kendali di ketinggian lebih dari 8.800 meter hanya dalam beberapa menit.

Baca Juga: China Eastern Airlines Adalah Jenis Boeing 737-800NG, Jatuh di Pegunungan Guangxi

Baca Juga: Pesawat China Eastern Airlines Boeing 737 Jatuh di Lereng Gunung, Video Belum Dikonfirmasi Kebenarannya

Jatuhnya pesawat Boeing 737 itu memicu kebakaran di lereng gunung, menurut laporan pihak berwenang China.

Sementara itu, rekaman yang beredar online dan diterbitkan oleh outlet media resmi pemerintah, People's Daily, menunjukkan kepulan asap berasal dari daerah pegunungan lokasi jatuhnya pesawat China Eastern Airlines.

Klip lain menunjukkan api yang kuat di sekitar area melingkar, sementara klip lain menunjukkan puing-puing pesawat dengan nama "China Eastern Airlines" terlihat.

Menyusul insiden tersebut, Administrasi Penerbangan Sipil mengatakan telah mengaktifkan protokol darurat dan mengirim kelompok kerja ke tempat kejadian.

Pemimpin China, Xi Jinping, juga menyerukan penyelidikan segera atas penyebab kecelakaan pesawat Eastern Airlines yang disebut bencana udara fatal pertama di negara itu sejak 2010.***

 

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler