Network
klikbondowoso.com - Kali ini Gus Baha mengungkap tentang hewan yang bisa menjadi tanda kiamat.
Apabila hewan yang dinakaud sudah punah, maka itu pertanda Allah akan menurunkan kiamat sebentar lagi.
Menurut Gus Baha, apabila hewan yang dimakaus belum punah, maka Allah masih belum mau menyiksa manusia dengan kiamat.
Dilansir klikbondowoso dari kanal YouTube SANTRI GAYENG pada Rabu, 1 Juli 2020 menjelaskan tentang hewan yang dimaksud.
Kiamat merupakan takdir dari Allah yang harus diterima oleh manusia yang hidup di muka bumi.
Dalam Islam, kiamat merupakan sebuah keniscayaan yang pasti akan terjadi dan tak dapat dihindari.
Maka dari itu, beriman pada hari akhir merupakan bagian dari rukun iman seorang yang mengaku Islam.
Tidak sah iman seseorang apabila tidak mempercayai akan datangnya hari akhir di masa depan.
Tanda pertama kiamat akan datang ialah lahirnya Nabi terakhir, yakni Rasulullah saw.
Rasulullah merupakan Nabi dan Rasul penutup zaman, sehingga tidak akan ada Nabi dan Rasul lagi.
Selain itu, masih banyak tanda-tanda lain yang mengisyaratkan bahwa kiamat akan segera datang.
Menurut Gus Baha, ada hewan-hewan tertentu yang sengaja diciptakan Allah sebagai tanda munculnya kiamat.
Apabila hewan tersebut masih ada di dunia ini, maka kiamat masih lama. Namun, apabila sudah punah, maka dipastikan sebentar lagi kiamat.
Hewan yang dimaksud sangat bermanfaat bagi manusia, sehingga kepunahannya menunjukkan bahwa Allah telah mencabut nikmatnya.
Adapun hewan yang bila punah bisa menjadi tanda kiamat akan segera datang ialah segala hewan yang bisa dikonsumsi.
"Selama Allah masih menciptakan hewan yang bisa dimakan manusia, itu berarti Allah masih ingin manusia hidup," katanya.
Apabila Allah melenyapkannya dari muka bumi, maka itu berarti Allah ingin mentiksa manusia dan kiamat akan segera datang.
Hewan yang bisa dikonsumsi tersebut menurut Gus Baha dalam Quran disebut sebagai dabbah.
"Selama masih ada dabbah, yakni hewan apa saja yang menjadi sumber energi manusia itu berarti Allah masih belum ingin menyiksa manusia (kiamat)," ujarnya.***
