Akan Terapkan Teknologi Bersih Kelola Batu Bara

- 27 Juli 2021, 22:12 WIB
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga batu bara.
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga batu bara. /Pixabay/

KlikBondowoso.Com - Inovasi untuk mengelola batu bara ramah lingkungan terus dilakukan. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mendorong pemanfaatan teknologi bersih dalam mengelola batu bara agar komoditas itu dapat memberikan kesejahteraan ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

"Salah satu upaya pemerintah saat ini adalah mendorong agar batu bara dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan. Kami selalu berusaha menggunakan teknologi batu bara dengan cara yang lebih bersih," kata Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin dalam keterangan yang dikutip KlikBondowoso.Com dari ANTARA, Selasa 27 Juli 2021.

Ridwan mengakui dari total 1.262 gigaton emisi karbon dioksida yang dihasilkan di Indonesia, sebanyak 35 persen bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap berbahan bakar batu bara. Kondisi itu lantas memberikan potensi bagi Indonesia untuk memproduksi metanol guna menekan angka emisi gas rumah kaca yang dilepaskan baru bara.

Menurut dia, ada dua tantangan yang tengah dihadapi dalam, yaitu penguasaan teknologi dan menciptakan skala keekonomian.

"Tantangan ini besar sekali sehingga berbagai proyek hilirisasi batu bara yang sudah dicanangkan belum sesuai ekspektasi," ungkap Ridwan.

Dia menyakini teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS) akan mengurangi emisi karbon dioksida akibat pembakaran batu bara tersebut.

Berdasarkan studi PLN dan Bank Dunia tahun 2015, CCUS secara teknis layak untuk dikembangkan di Indonesia.

Kementerian ESDM memproyeksikan angka cadangan batu bara di Indonesia mencapai 38,84 miliar ton dengan rata-rata produksi 600 kita per tahun, maka umur cadangan batu bara masih bisa bertahan selama 65 tahun apabila diasumsikan tidak ada temuan cadangan baru.

Selain cadangan batu bara, Indonesia masih memiliki sumber daya batu bara yang tercatat sebanyak 143,7 miliar ton.

Halaman:

Editor: Sholikhul Huda

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah